Minggu, 30 Juni 2013


Komisi Penyiaran Indonesia Pusat periode 2010 - 2013 akan berakhir, akan dipilih kembali 9 orang Komisioner pada 3 Juli mendatang melalui sidang Komisi I yang didahului fit & proper test 2 - 3 Juli terhadap 27 calon anggota KPI Pusat periode 2013 - 2016. Seleksi 27 calon itu hasil dari tahap verifikasi dan administrasi 131 calon yang mendaftar.

Komisi I DPR meminta masukan dari masyarakat terhadap 27 nama calon KPI, salah satu kegiatan yang dianjurkan adalah Uji Publik yang dilakukan Masyarakat TV Sehat Indonesia dengan "Membongkar Visi Misi Calon Anggota KPI Pusat, Berwibawa Untuk Membangun Bangsa", kata Bayu Prioko sekjen MTSI membuka acara Uji Publik ini.

Menurut Koordinator Masyarakat TV Sehat Indonesia, Ardy Purnawan Sani, kerja KPI harus lebih efektif. “KPI harus mempunyai wibawa,” kata dia dalam Uji Publik 27 Calon Anggota KPI di Wisma Kodel, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2013).

Kata Ardy, tayangan negatif selalu muncul dan seakan tak pernah kapok meski sudah diberi peringatan dan didatangi masasyarakat yang protest. Karena itu, “KPI harus tegas memberikan sanksi, gunakan kewenangan dangan maksimal” kata Ardy.

KPI adalah wakil masyarakat dipemerintahan yg bertugas mengawasi media penyiaran agar sesuai dgn UU No.32 tentang Penyiaran dan sesuai dgn P3SPS.

Sanksi berupa teguran atau penundaan siaran dinilai belum terlalu efektif dalam menimbulkan efek jera. Pembina Masyarakat TV Sehat, Fahira Idris menilai sanksi berat berupa uang denda akan lebih efektif. “Seperti salah satu stasiun TV di Amerika melanggar aturan penyiaran dan mereka didenda 14 miliar, itu terasa lebih berat saya rasa,” kata dia.

Menurut Rusdin Tompo, Anak anak dan wanita adalah objek yang paling rawan dan mempunyai effek paling besar dari siaran negatif TV, KPI harus tegas namun konstruktif, bangun budaya lokal Indonesia, buat lembaga rating pemerintahan yang independen dengan pembiayaan nasional, sebagai acuan pelaku industri & lembaga siaran yang bercita cita bangsa besar. Rusdin adalah salah satu calon komisioner KPI Pusat

Istilahnya KPI adalah LSM plat merah, krn menjembatani keluhan masyarakat kepada media penyiaran & pemerintah, kata Fajar salah seorang calon Komisioner. Karenanya, peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pengawas dunia penyiaran untuk kepentingan publik mestinya lebih berwibawa. "Kita harus punya pelaporan masyarakat berbasis IT", kata Fajar menambahkan.

Salah satu calon komisioner KPI yang juga komisioner periode 2010 - 2013 Azima Subagijo sangat fokus dikonten pornografi, anak dan kekerasan. "Sudah 3 tahun ini konten pornografi berkurang, namun effeknya sangat luar biasa luas. Konten penyiaran pornografi memang sedikit, namun merujuk orang utk melihat website yg lebih vulgar, KPI sudah tegas dan melaksanakan wewenang maksimalnya, namun perlu ada perubahan lain UU agar meningkatkan effek jera konstruktif media", kata Azima

Azima juga menambahkan, literasi media menjadi kampanye bersama KPI pusat dan daerah untuk menciptakan media penyiaran dan masyarakat yang sehat dalam menonton televisi. Komisioner yang aktif di Gerakan Masyarakat Tolak Pornografi berharap peran serta masyarakat memperbaiki citra Indonesia dengan kritis media, "ingin melihat baik atau buruknya suatu peradaban negara, lihatlah media penyiaranya" kata azima menambahkan

"Permaslahan saat ini adalah bersumber dari hulu, perlu UU tegas dan jelas, merangkul media penyiaran sehingga menampilkan media penyiaran yang edukatif, sportif dan menjamin masyarakat mendapatkan haknya dari media publik" kata Bekti salah satu calon komisioner. Ia banyak membahas kontribusi jurnalisme dan media yang baik dan ideal.

Kandidat KPI pusat lain yang menyampaikan visi misinya adalah Romi Febri, ia dengan tegas mengatakan " Jangan ada lagi Pornografi, Pornoaksi & Kekerasan menjadi headline media"

Masyarakat TV Sehat Indonesia (MTSI) yang mewakili masyarakat meminta KPI harus menjaga kepentingan publik. Karena tayangan TV Indonesia dianggap telah cukup mengkhawatirkan. Padahal, hal tersebut ditonton dan akan menimbulkan efek pada banyak orang segala usia secara langsung maupun tak langsung. “KPI harus bertindak, meskipun dgn keterbatasan dana & wewenangnya, kami akan mendukung” kata Ardi menutup acara.

sumber :
 https://www.facebook.com/photo.php?fbid=597405953624820&set=a.192406337458119.50757.158262277539192&type=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar