Senin, 30 Januari 2012

majajemen kecil-kecilan

Background:

Waktu adalah sumberdaya paling berharga yang dimiliki setiap orang. Tetapi, banyak orang yang mengeluhkan bahwa waktu mereka tidaklah mencukupi. Orang-orang tersebut sebenarnya tidak bisa mengelola waktu dengan efektif. Sebagian besar waktu mereka digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang memiliki prioritas rendah. Kelemahan dalam mengelola waktu ini menyumbang kepada kegagalan mayoritas eksekutif, manajer, dan karyawan perusahaan di Indonesia di dalam bekerja. Dengan perkataan lain, kemampuan mengelola waktu secara efektif menjadi kunci sukses setiap orang dalam bekerja dan mengembangkan karir.

Kemampuan mengelola waktu semakin mendesak untuk dikuasai oleh para eksekutif, manajer, dan karyawan di setiap level mengingat krisis ekonomi yang melanda dunia saat ini.

Workshop ini didesain untuk membuat peserta mampu merencanakan dan mengelola waktu secara efektif dengan metode partisipatif. Setiap partisipan akan mendapatkan latihan dan panduan individual untuk meningkatkan kemampuan mereka menggunakan waktu.



Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti workshop ini, partisipan akan bisa:
Menyusun dan mengembangkan visi dan perannya
Mengelola berbagai tugas dan proyek secara serentak
Memahami 7 langkah dalam manajemen waktu
Mendapatkan hasil yang lebih baik melalui perencanaan yang lebih efektif dan objektif yang lebih jelas
Memahami prinsip penting dan genting
Menghilangkan kebiasaan merasa semuanya genting
Mampu mendesain dan mengimplementasikan metode praktis dan efektif dalam menggunakan waktu yang lebih menguntungkan
Mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang mempengaruhi kesuksesan menggunakan waktu dengan perencanaan yang lebih baik dengan mengatasi interupsi untuk hasil kerja yang lebih baik



Siapa yang seharusnya hadir ?

Para eksekutif - manajer - team leader – supervisor dan karyawan di berbagai level



Lama Pelatihan:

2 hari


Metode Pelatihan:

Ceramah, diskusi dan latihan

situs @alamat pengambilan sampel

 http://repository.ui.ac.id/doc/materi/146
http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2010/05/MENGHITUNG-BESAR-SAMPEL-PENELITIAN.pdf
http://1001kiat.blogspot.com/2012/02/skripsi-keperawatan-quasi-eksperimen.html


http://www.waralabaku.com/franchise-pizza-rakyat
cab.plbg

Palembang & Jambi

Contact Person

Bapak Irwan Kertawijaya

Office

Jl. Baru Dempo No. 8
(Sebelah Jamu (Li-Cheng))
Palembang

Telp

0812 71-373-21

Email

irwankertawijaya@yahoo.com








situs film islam :

Dark.Shadows.2012.DVDRiP.XViD-PSiG

Fetih (Conquest) 1453[2012]DVDRip XviD[Turkish]-ETRG

Selasa, 24 Januari 2012

manajemen data

Definisi Sistem Informasi Kesehatan
pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi:
  1. Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi lingkungan dan faktor risiko)
  1. Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang farmasi sampai ke praktek swasta
  1. Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS, yang biasanya bersifat vertikal.
  1. Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian, obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lainlain
  1. Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi penduduk.
Upaya pengembangan SIK harus dimulai dengan kegiatan penilaian secara menyeluruh kondisi sistem kesehatan yang ada serta kebutuhan terhadap pengembangan ke depan. Assessment tersebut akan menilai determinan teknis SIK yang meliputi:
  • Input data: yang mencakup keakuratan dan kelengkapan pencataan dan pengumpulan data. Di tingkat puskesmas, akurasi dan kelengkapan format berbagai laporan seperti LB1, LB3, laporan wabah, laporan obat maupun sistem informasi tenaga kesehatan perlu dikaji secara mendalam.
  • Analisis, pengiriman dan pelaporan data: meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan.
  • Penggunaan informasi: meliputi pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil berkaitan dengan kebijakan di tingkat unit pelayanan perorangan/masyarakat, program maupun pengambil kebijakan tingkat tinggi
  • Sumber daya sistem informasi: meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya esensial, anggaran, staf yang terdidik dan terampil, fasilitas untuk penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data, penyimpanan, anlaisis dan penyiapan dokumen (fax, komputer, printer, fotokopi dll)
  • Sistem informasi manajemen dan networking: mencakup koordinasi dan mekanisme organisasi untuk menjamin penetapan, standarisasi, pembuatan, pemeliharaan, pembagian (sharing) dan pelaporan data dan informasi dilaksanakan secara tepat.

Manajemen data kesehatan — Presentation Transcript
1. Manajemen dan Analisis Data Metode Penelitian Kualitatif
2. Tujuan Memahami manajemen data di lapangan dan persiapan untuk penulisan laporan Memahami analisis sebagai proses kognitif dan prosedur teknis Memahami macam-macam analisa data penelitian kualitatif Praktek analisa data kualitatif
3. Manajemen Data Cara-cara bagaimana data diorganisasi sehingga didapatkan konsep-konsep, dan dari konsep-konsep tersebut terbentuk hubungan-hubungan Persiapan data untuk analisis Langkah-langkah seperti sorting data, coding data, dan filing Harus dimulai ketika berada di lapangan, bukan sebelum ataupun sesudahnya
4. Langkah Manajemen Data: Sorting data Dimulai setelah data pertama didapatkan dan tidak menunggu data menumpuk Mencatat kembali dan memilah-milah data yg didapatkan secara sistematis Catatan yang tidak jelas harus diperjelas, dan dituliskan kembali kekurangan-kekurangannya (dengarkan kembali alat rekam)
5. Informasi dlm sorting data Orang yang ditemui hari ini dan peristiwa yg menyertainya, serta konteks peristiwa yang terjadi (jika FGD, siapa peserta dan karakteristiknya perlu diketahui) Tema atau masalah utama yang didiskusikan dijelaskan/digambarkan sejelas mungkin Tema atau masalah utama yg harus diberi perhatian untuk wawancara selanjutnya Macam-macam data spesifik yg dicari dari masalah-masalah tersebut
6. Pemberian komentar Setiap set data hendaknya diberi catatan atau komentar untuk meningkatkan mutu data berikutnya dan menggambarkan proses dan isi pengumpulan data yg baru dilakukan Komentar berupa catatan substansi, metode, dan analitik
7. Macam Catatan Substansi: catatan yg berhubungan dengan substansi atau hasil pengumpulan data (topik-topik data yg sudah ada, dan yg perlu dicari lagi) Metode: catatan yg berkaitan dg bagaimana data dikumpulkan (dpt berupa masalah, kesulitan, kesan, dan perasaan yg berkaitan dg cara dan proses pengumpulan data dan peran penelitinya) Analitik: Catatan yg berkaitan dg analisis awal dari hasil pengumpulan data (dpt berupa perta-nyaan baru, kemungkinan hipotesis, tema, dsb)
8. Langkah coding data Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data ke dalam kategori-kategori Dimulai pada saat sorting data, agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-polanya dapat segera diidentifikasi Kode-kode dikembangkan secara induktif dan menunjuk pada domain umum Setiap set disarankan 3 copy, 1 untuk catatan substansi, metode, dan analitik, 1 untuk analisis, dan 1 untuk master copy
9. Skema umum koding Setting/content– informasi umum Definisi dari situasi- bagaimana orang mengartikan situasi yang menyertai topik tertentu Perspektif– cara berpikir, orientasi berpikir Aktifitas– perilaku yang biasa terjadi dan pola-polanya Peristiwa atau kejadian khusus Strategi– cara untuk mendapatkan tujuan ttt
10. Catatan coding Dapat dilakukan dg merancang unit analisis spt “heading” yg relevan, yg diperlukan dalam analisis dan klasifikasi informasi dari semua wawancara Unit/heading ini berupa enumeration unit (berupa angka pasti spt umur, jumlah klg), recording unit (jawaban satu pertanyaan atau indikator) dan context unit (dasar untuk melihat recording unit)
11. Catatan (lanjutan) Pertama dilakukan “open-coding” atau coding data dari aslinya dan kemudian dikelompokkan dlm kategori (clue: data ini menceritakan apa, kategori apa yg sesuai untuk menggambarkan, apa sebenarnya yg terjadi…) Lakukan coding baris per baris atau kalimat per kalimat  untuk mendapatkan cakupan teoritis secara memuaskan dan benar-benar dari data (grounded)
12. Catatan (lanjutan) Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas peneliti Tuliskan semua ide yang muncul dlm proses coding Relevansi variabel harus didasarkan pada data bukan asumsi
13. Pembuatan File Pembuatan filing sistem yg efektif dan efisien sangat penting dlm proses analisis Tantangan peneliti adalah membuat data narrative menjadi sistem penyimpanan dimana peneliti dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan datang terutama dalam penulisan laporan
14. File Fieldwork File yg berisi bahan-bahan dalam proses pelaksanaan penelitian, yaitu langkah-langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan observasi yg mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistik yg dihadapi, dsb. Untuk mempermudah peneliti dlm menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan strategi penelitian
15. Mundane File Adalah file yg berisi data orang-orang, tempat, organisasi, dokumen, dll Harus diarahkan sedemikian rupa sehingga informasi dpt dikelompokkan di bawah kategori yg jelas shg mudah untuk dilihat kembali Dg interview mendalam yg dilakukan terhadap seseorang, peneliti harus mempunyai folder ttg orang tsb, misalnya riwayat hidup, kegiatan yg dilakukan, susunan keluarga, sumber material, dsb
16. Analytic File Ketika peneliti melihat kembali catatannya, dia harus menganalisa dan menginterpretasi data secara tajam pola-pola perilaku dan mencari arti yang tersirat dari observasi dan interview Analisis awal tsb harus ditulis secara singkat atau komprehensif dan dimasukkan bersama dg data yg relevan ke dalam folder yang diberi label ttt sesuai dg kategorinya
17. Analytic (lanjutan) File analitik adalah apa yg dilakukan peneliti thd printout data Lembaran analisis harus berisi tema utama, kesan, dan ringkasan ttg apa yg muncul waktu wawancara dan bgmn printout data berhubungan dengan hal tsb. Lembaran analisis dpt juga berisi penjelasan, spekulasi, dan hipotesis ttg masyarakat secara luas sebagaimana terdapat dalam permasalahan penelitian
18. Data analysis tools Dalam analysis, terdapat bermacam-macam alat untuk mengembangkan proses tersebut Graphic -  untuk menggambarkan tren/arah dan pemahaman, misal flowchart, growth chart, organizational chart Causal network  menggambarkan hubungan determinan, misal faktor yg mempengaruhi diterimanya imunisasi, yaitu mulai dari kehamilan sampai kelahiran yang dilihat dari kesehatan dan dukun
19. Analysis tools Taksonomi atau klasifikasi kelompok  yaitu klasifikasi lokal tentang sesuatu hal, misal ttg diare yang berbeda antara anak dan dewasa, baik dalam gejala, keparahan, penyebab, dsb. Cluster variable  mengumpulkan data cluster yang saling berhubungan, misal lamanya menyusui dg insiden kurang gizi di Thailand Mapping  memberi informasi ttg lokasi dan untuk mengidentifikasi jaringan sosial, hubungan antara lingkungan dan perilaku, dsb.
20. Analysis tools Harap diingat bahwa tools tersebut di atas adalah cara untuk membantu peneliti untuk memilah dan mengorganisasi data Harap diingat bahwa tools tsb harus didasarkan pada ide pencarian pola-pola dari peristiwa, perilaku, atau fenomena lain atau disebut pattern-matching
21. Catatan analysis Dalam analisa peneliti harus dapat menjelaskan motif atau alasan dibalik suatu fenomena (building-explanation), yg dapat diambil dari beberapa sumber Bukti empiris (yg dicari peneliti) Catatan atau laporan orang lain di bidang atau di daerah tersebut Teori dan atau kerangka konsep yg spesifik untuk membantu mengkaitkan data ke dalam gambaran menyeluruh
22. Manajemen dan analisis FGD Sistem coding yg formal harus dilakukan untuk FGD, jika terjadi salah satu situasi berikut ini: Jumlah FGD cukup besar, lebih dari 20 FGD cukup panjang (per FGD 15 hal transkrip) Tim peneliti akan melanjutkan atau menambah kelompok setiap waktu
23. Coding FGD Merupakan pertanyaan dan kategori penting dalam penelitian Mulai dengan pertanyaan inti Dielaborasi dengan data berdasarkan isi wawancara Melihat respons kelompok dan variasi dalam kelompok, kemudian dijelaskan, dan kelompok dan variasi dipertimbangkan, kesimpulan keseluruhan disajikan
24. Kedudukan kualitatif dalam kuantitatif Stage of familiarization Digunakan untuk mencari informasi yang penting untuk mengembangkan tahap dan alat penelitian selanjutnya Stage of investigation Untuk membuat kuesioner survey formal atau pedoman pertanyaan Stage of revealing Digunakan setelah survey dilakukan atau rapid assessment procedure (RAP)


Senin, 23 Januari 2012

study english

Posted by masdin in Confusing Words, Level Dasar 1.
Tags: Preposisi
trackback

Preposisi menunjukkan hubungan antara dua benda atau lebih. Sebagai contoh: “The lamp is on the table” mengandung preposisi “on“. Kata ini menunjukkan hubungan ruang antara lampu dan meja.

Preposisi tempat yang paling umum adalah: in, on, under, next to, in front of, behind, at.

Perhatikan gambar-gambar berikut untuk mempelajari pemakaian preposisi tempat:





in, on, under, in front of, dan behind jelas terlihat. Contoh-contoh kalimatnya adalah:

- The dog is in the box
- The cat is under the table
- Tjhe man is next to the building

Akan tetapi at merupakan konsep yang lebih abstrak - preposisi ini digunakan untuk menunjuk pada sebuah titik dalam ruang, biasanya sebuah titik pada sebuah garis. Lihat berikut untuk penjelasan yang lebih rinci.

In, On, At

In digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang mengelilingi atau melingkupi kita. Contoh:

- I sleep in my bedroom.
- The desk in the room.

In juga digunakan untuk area-area geografis seperti kota dan negara, misalnya: “I live in London” atau “I live in England”.

On digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang ada di atas sebuah permukaan. Misalnya:
I sleep on my bed.
The paper is on the desk.

On juga digunakan untuk nama-nama jalan, misalnya: “I live on Orchard Roard”.

At digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang berada pada sebuah titik tertentu, seringkali sebagai bagian dari sebuah garis. Sebagai contoh:

- He is at the bus stop.

Bus stop (penghentian bus) merupakan sebuah titik dalam sebuah garis yang terdiri dari beberapa penghentian bus.

- John is at the bank.

John berada pada tempat atau titik tertentu, yakni di bank. Bank merupakan bagian dari perjalanannya dan juga bagian dari sebuah jalan, yang mana keduanya bisa dianggap sebagai garis.

At juga digunakan untuk alamat-alamat lengkap, contoh: “I live at 22 Orchard Road, London, England.”

Bagaimana sebenarnya kita dapat memastikan kapan menggunakan in, on atau at? Ini tergantung pada perspektif pembicara, dan apa yang dianggap berterima dalam Bahasa Inggris. Ini merupakan pertanyaan yang ditemui oleh setiap orang yang mempelajari bahasa Inggris dan mereka tidak dapat menjawab sepenuhnya melalui hafalan atau aturan yang ada. Semakin banyak anda mempelajari bahasa Inggris anda akan semakin berpengalaman untuk mampu memutuskan kapan menggunakan in, on, atau at. Cukup selalu mencoba untuk memahami, dan pada akhirnya anda akan bisa.

Contoh penggunaan dalam percakapan:

1) Excuse me, where is the post office?
Go straight, and it’s next to the bank.
Thankyou!

2) What’s your address?
I live at 34, East 39th Street, New York.
And what’s your zip code?
My zipcode is NY 10061-2134
Thankyou.

3) Hi Sylvia, where’s the fruit juice?
It’s in the refrigerator!
No, it’s not. It’s not there.
Oh, sorry, it’s in the cupboard next to the soda.
Thanks. And where is the cereal?
Um, on the shelf, I think.
Great! Let’s have some breakfast!

4) Where do you work?
I work in a bank, I’m a secretary. How about you?
I’m a shop assistant. I work at the local store.
Where’s that?
It’s the yellow building on Green Street, next to the clothes store.

Kosa kata baru

excuse me = permisi
where = dimana
post office = kantor pos
go straight = jalan lurus
next to = di samping
bank = bank
address = alamat
street = jalan
zip code = kode pos
thankyou = terima kasih
where = dimana
refrigerator = lemari es
there = disana Cupboard = lemari
soda = soda
shelf = rak
work = bekerja
bank = bank
secretary = sekretaris
shop assistant = penjaga toko
local store = toko lokal
yellow = kuning
building = bangunan
clothes store = toko pakaian





Grammar Exercises

Add one of the following prepositions: in, on, under, in front of, behind, at.

Example: He lives ______ Italy. - He lives in Italy.

1. He works a bank.
A. on
B. at
C. under

2. The lamp is the table.
A. in
B. on
C. under

3. I sleep my bedroom.
A. at
B. on
C. in

4. He lives 26, Rosewood Street.
A. in
B. at
C. on

5. She lives a farm.
A. at
B. on
C. behind

6. The store is the library.
A. next to
B. on
C. in

7. The car is the house.
A. on
B. in front of
C. under

8. We eat breakfast home.
A. in
B. on
C. at

9. They swim the ocean.
A. in
B. on
C. next to

10. I live Green Street.
A. at
B. on
C. under


Grammar Exercises 2

Unscramble these sentences.

Example: lives in he korea - He lives in Korea.

You must use proper punctuation where necessary.

1. my computer is my desk on

2. friend my is hospital in

3. books table on are the the

4. tigers in Africa live don't

5. you home at are?

6. cat the in front is of fire the

7. cookies are the plate on the

8. buy you food a supermarket in

9. next it is to the post office?

10. 32, Park Road, London, at lives he



Dialogue Exercises

Example: My name is Jeremy.

1.
Excuse me, is the post office?

Go straight, and it's the bank.

Thankyou!

2.
What's your ?

I live 34, East 39th Street, New York.

And what's your zip code?

My zipcode is NY 10061-2134

Thankyou.

3.
Hi Sylvia, where's the fruit juice?

It's the refridgerator!

No, it's not. It's not there.

Oh, sorry, it's in the cupboard the soda.

Thanks. And where is the cereal?

Um, the shelf, I think.

Great! Let's have breakfast!

4.
Where do you work?

I work a bank, I'm a secretary. How about you?

I'm a shop assistant. I work the local store.

Where's that?

It's the yellow building Green Street, next to the clothes store.


Bahasa Inggris Online

Belajar bahasa Inggris itu… menyenangkan
Home
About This Blog
Kursus Bahasa Inggris Online
Chat Room
Donasi
jump to navigation
Preposition of time (kata depan yang menunjukkan waktu) 9 Agustus 2009
Posted by masdin in Level Dasar 2.
Tags: prepositions of time
trackback

Prepositions of time menunjukkan waktu terjadinya sesuatu. Contoh: “I get up at 7.00″ menunjukkan waktu dimana saya bangun.

Beberapa preposisi waktu yang paling umum adalah: in, on, at, from, to.

In

In digunakan untuk waktu pagi (morning), sore (afternoon), dan malam (evening). Contoh:
I study Japanese in the afternoon.
He gets up early in the morning.

In juga digunakan untuk periode-periode waktu yang lain, termasuk bulan (month), musim (season), tahun (years), abad (centuries), dan zaman (ages). Contoh:
My birthday is in March.
The Portuguese came to Japan in 1542.
Flowers grow in spring.

On

On hampir selalu digunakan untuk beberapa jenis hari. Contoh:
My birthday is on March 29th.
I go to church on Sunday.
We visit my family on New Year’s Day.

Bandingkan kedua kalimat berikut:
He gets up early in the morning.
He gets up early on Monday morning

At

At digunakan untuk waktu tertentu. Misalnya:
- I study Spanish at 2.00.
- He gets up at 7.30.
- I come home at lunchtime.

At juga digunakan untuk waktu malam.

Bandingkan kedua kalimat berikut:
I sleep in the afternoon
I sleep at night

From - to

From dan to digunakan untuk menunjukkan permulaan dan akhir periode waktu yang telah ditentukan. Contoh:
I work from 9.00 to 5.00.
Our vacation is from January 5th to February 1st.

Contoh penggunaan dalam percakapan

1) What are you doing at the weekend?
On Saturday I’m meeting my friends at 2.00, and in the evening I’m watching a movie. On Sunday I’m not busy, so maybe we can go out together.
That sounds great!

2) I’m so busy these days!
How come?
I get up at 6.30 in the morning, and I finish work at 8.00 in the evening. It’s a really long day.
You’re so busy!
I know. My boss wants our project finished in March, so we’re working really hard.
I think you need a holiday.
Well, in the summer I have three weeks holiday. I can’t wait!

3) Hello, this is doctor Watson’s clinic. How can I help you?
Hello, this is Tyler Saunders. I’d like to make an appointment.
OK, Mr. Saunders. How about on Tuesday at 3.30?
I’m busy all day on Tuesday. Is Friday OK?
Well, the doctor can see you in the morning at 9.30.
9.30 on Friday is fine.
Very good, Mr Saunders. We look forward to seeing you.
Thankyou, good bye.
Goodbye.

Kosa kata baru:
Evening = malam
maybe = mungkin
how come = bagaimana bisa
finish = selesai
long = lama
know = tahu/kenal
boss = bos
project = proyek
March = Maret Holiday = hari libur
summer = musim panas
weeks = pekan
wait = tunggu
clinic = klinik
appointment = janji
Tuesday = Selasa
Friday = Jumat

Grammar Exercises

Write the correct preposition of time: in, on, at, from, to

Example: They get up at 8.00.

1. I'm working Saturday.

2. We have breakfast 8.30.

3. My birthday is March, 29th.

4. I work 9.00 5.00, Monday Friday.

5. We go jogging early the morning.

6. My favorite TV program starts 10.00.

7. Peter's very busy these days, so he works late night.

8. We're going to Australia June.



Learn English - Online English Courses - Unit 24

Grammar Exercises 2

Write the correct preposition of time: in, on, at, from, to

Example: They get up at 8.00.

1. The train arrives 4.00.

2. Let's go to a restaurant Friday.

3. There are 30 days April.

4. I'm working Saturday morning, but I'm free the evening.

5. The library is open 10.00 5.30.

6. Christmas Day is December 25th.

7. I'm busy the morning, so let's meet lunchtime.

Jumat, 20 Januari 2012

epartemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan

Biostatistika merupakan bagian yang sangat penting dan fundamental di bidang kesehatan masyarakat. Biostatistik merupakan ilmu dasar bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Ilmu kesehatan Masyarakat mempelajari masyarakat dan biostatistik sebagai metode untuk mempelajari populasi. Pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat sangat ditentukan oleh penguasaan Biostatistika. Dengan demikian apapun kekhususan/peminatan yang diambil dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, wajib mempelajari/mengetahui Biostatistika.


Perkembangan Keilmuan
Tonggak awal perkembangan Biostatistika dimulai dari Vital Statistics. Secara berangsur Vital Statistics tersebut berkembang menjadi bahasan khusus, yaitu demografi dan sering disebut sebagai Medical Demography. Variabel-variabel yang menjelaskan fenomena yang terjadi dalam bahasan demografi, yang di dalam definisinya merupakan penerapan Statistika untuk menggambarkan distribusi penduduk. Hal tersebut menyebabkan demografi meluas menjadi Kependudukan. Bentuk lain aplikasi Biostatistika adalah Manajemen Data, yang kemudian bekembang menjadi Sistem Informasi kesehatan. Selanjutnya bentuk aplikasi ini dilengkapi dengan keilmuan lain yaitu Informatika Kesehatan. Sampai dewasa ini keilmuan departemen ada tiga bidang, yaitu :
Keilmuan Biostatistika, terutama ditujukan pada penguasaan Metode Biostatistika sebagai suatu bentuk ilmu terapan. Untuk terampil menggunakan metode tersebut diperlukan pemahaman tentang ilmu dasar yaitu teori Probabilitas. Bentuk dari penerapan Metode Biostatistika adalah pengukuran kesehatan masyarakat, transformasi data menjadi informasi dan manajemen data.
Keilmuan Informatika Kesehatan, yang ditujukan pada metodologi Sistem Informasi Kesehatan. Untuk trampil dalam analisis dan rancangan sistem informasi diperlukan pemahaman akan ilmu dasar yang meliputi teknologi (komunikasi data, jaringan dan organisasi sistem komputer), metodologi (perancangan sistem dan algoritma pemrogaman), dan aplikasi (basis data). Dewasa ini keilmuan Informatika kesehatan dikembangkan lagi menjadi peminatan Manajemen Informatika Kesehatan (MIK) dan Informatika Kesehatan. MIK lebih mengacu pada perkembangan aplikasi dan teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang valid dan terkini.
Keilmuan Kependudukan, yang menekankan pada analisis mortalitas dan fertilitas, yang dikenal dengan istilah Medical Demography. Bidang ini riwayatnya dimulai dari Biostatistika dan Demografi. Penjelasan lebih lanjut terhadap fenomena kependudukan saat ini berada pada Kelompok Studi Kesehatan Reproduksi yang bersifat lintas departemen.


Aktivitas Pendidikan
 Departemen mengelola pengajaran dan pembimbingan bagi program Sarjana (S1) dan Magister (S2). Program S1 mengelola peminatan Biostatistika, Informatika Kesehatan, dan Manajemen Informasi Kesehatan. Sedangkan untuk program S2 mengelola peminatan Biostatistika, dan Informatika Kesehatan untuk Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Rabu, 18 Januari 2012

Cara Jitu Budidaya Cabai Merah

Apa kabar para sehatcommunity? Bisnis cabai merupakan salah satu pilihan bisnis yang menggiurkan. bagaimana tidak? Meskipun harganya fluktuatif, tetapi petani yang konsisten akan merasakan bagaimana manisnya untung dari budidaya cabai. Tentu anda masih ingat bagaimana harga cabai mencapai 80 ribu per kg. Nah,, untuk mendapat untung dari budidaya cabai, kita harus faham bagaimana teknis budidaya yang benar

Cabai merah (Capsicumannuum) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditassayuran yang memiliki banyak manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan mempunyaiprospek pasar yang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untukcampuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalam bentuk acar, saus, tepung cabai dan buah kering. Lantas bagaimana cara budidaya yang benar?


PERSYARATAN TUMBUH
Cabai merah cocok dibudidayakan, baik di dataranrendah maupun dataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian0–1000 m dpl. Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yang berstrukturremah atau gembur, subur, kaya akan bahan organik, pH tanah antara 6–7.Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Hal tersebut berhubungan dengantempat tumbuh tanaman cabai (sawah atau tegalan). Tanaman cabai yangdibudidayakan di sawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan ditegalan ditanam pada musim hujan. Dengan pemilihan musim tanam yang tepat,diharapkan pada saat pertumbuhan tanaman, kandungan air sawah tidak berlebihandan di tanah tegalan masih cukup air untuk pertumbuhan cabai.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Varietas yang dianjurkan
Varietas yang dapat digunakan untuk budidaya cabai merahantara lain adalah Lembang–1, Tanjung–2,Hot Chilli, Hot Beauty dan sebagainya. Kebutuhan benih sebesar 250-350 g/ha.

2. Persemaian
Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau larutan Previcur N (1 cc/l) selama satu jam. Benih disebar secara merata pada bedenganpersemaian dengan media berupa campuran tanah dan pupuk kandang/kompos (1:1),kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Bedenganpersemaian diberi naungan/atap dari screen/kasa/plastik transparan, persemaianditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari,bibit dipindah kedalam bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama(tanah dan pupuk kandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam di lapangan setelahberumur 4-5 minggu.

3. PengolahanLahan
a. Lahankering/tegalan
Lahan dicangkul sedalam 30-40 cmsampai gembur kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30cm, dan jarak antar bedengan 30 cm. Lubangtanam dibuat dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm) atau 50 cm x 70 cm, sehingga dalam tiap bedengan terdapat 2 baristanaman.
b. Lahansawah
Tanah dicangkul sampai gemburkemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1,5 m dan antara bedengan dibuatparit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm. Dibuatlubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukanpengapuran menggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha pada 3-4 minggusebelum tanam (bersamaan dengan pengolahan tanah dengan cara disebar dipermukaan tanah dan diaduk rata).




4. Pemupukan
a. Untuk penanaman cabai secara monokultur di lahankering
Pupukdasar yang diberikan berupa pupuk kandang kuda atau sapi sebanyak 20–40 ton/hadan pupuk buatan TSP 200–225 kg/ha diberikan sebelum tanam.
Pupuk susulan berupa Urea 100–150kg/ha, ZA 300–400 kg/ha, dan KCl 150–200 kg/ha diberikan 3 kali pada umur 3, 6dan 9 minggu setelah tanam.
b. Untuk penanaman cabai secara tumpang gilir dengan bawangmerah
Bawang merah: pupuk kandang kuda atau sapi 10–20 ton/ha dan TSP150–200 kg/ha diberikan 7 hari sebelum tanam, kemudian Urea 150–200 kg/ha, ZK400–500 kg/ha dan KCl 150–200 kg/ha diberikan pada umur 7 dan 25 hari setelahtanam masing-masing ½ dosis.
Cabai merah: pupuk kandang kuda atau sapi 10–15 ton/ha danTSP 100–150 kg/ha diberikan seminggu setelah tanam. Urea 100–150 kg/ha, ZA 300– 400 kg/ha dan KCl 100 – 150 kg/ha diberikan pada umur 4, 7 dan 10 minggusetelah tanam.
c. Untuk penanaman cabai secara tumpangsari dengan kubisatau tomat
Pupuk kandang kuda atau sapi 30 – 40 ton/ha dan NPK 15:15:15sebanyak 700 kg/ha diberikan seminggusebelum tanam dengan cara disebar dan diaduk secara rata dengan tanah. Pupuksusulan diberikan dalam bentuk pupuk NPK 15:15:15 yang dicairkan (1,5-2 g/l air), dengan volumesemprot 4000 l larutan/ha. Pupuk tersebut diberikan mulai umur 6 minggu sebelumtanam dan diulang tiap 10-15 harisekali.

5. Penggunaan mulsa
Mulsa digunakan untuk menjaga kelembaban, kestabilanmikroba tanah, mengurangi pencucian unsur hara oleh hujan dan mengurangiserangan hama. Mulsa dapat berupa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) pada musim kemarau, yangdiberikan dua minggu setelah tanam atau berupa mulsa plastik hitam perak untuk musim kemarau dan musim hujan.


6. Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan paling lambat 1–2 minggu setelahtanam untuk mengganti bibit yang mati atau sakit. Pengairan diberikan dengancara dileb (digenangi) atau disiramperlubang. Penggemburan tanah atau pendangiran dilakukan bersamaan denganpemupukan kedua atau pemupukan susulan. Pemberian ajir dilakukan untuk menopangberdirinya tanaman. Tunas air yang tumbuh di bawah cabang utama sebaiknyadipangkas.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman cabai antara lain kutukebul, thrips, kutu daun, ulat grayak, ulat buah tomat, lalat buah, antraknose,penyakit layu, virus kuning, dsb. Pengendalian OPT dilakukan tergantung padaOPT yang menyerang. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Penggunaanborder 4–6 baris jagung
- Penggunaanmusuh alami (predator: Menochilus sexmaculatus)
- Penggunaanperangkap (kuning, methyl eugenol)
- Penggunaanpestisida nabati
- Penggunaanpestisida kimia sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk. Pengendalian dengan pestisida harusdilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, caraaplikasi, interval maupun waktu aplikasinya

8. Panen dan Pascapanen
Cabaimerah dapat di panen pertama kali pada umur 70–75 hari setelah tanam di dataranrendah dan pada umur 4–5 bulan di dataran tinggi, dengan interval panen 3–7hari. Buah rusak yang disebabkan oleh lalat buah atau antraknos sebaiknyalangsung dimusnahkan. Buah yang akan dijual segar sebaiknya dipanen matang.Buah yang dikirim untuk jarak jauh dipanen matang hijau. Buah yang akandikeringkan dipanen setelah matang penuh.
Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah cabaimerah yang sehat, bentuk normal dan baik dengan buah yang kualitasnya tidakbaik. Pengemasan cabai untuk transportasi jarak jauh sebaiknya mengggunakankemasan yang diberi lubang angin yang cukup atau menggunakan karung jala.Apabila hendak disimpan sebaiknya disimpan di tempat penyimpanan yang kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.


Sumber: Juknis PrimaTani 2007
Oleh: W. Setiawati, R. Murtiningsih, G.A. Sopha, dan T.Handayani:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) Di Proyek

Peringkat 5 besar dalam kasus kecelakaan kerja (Depnaker 2002):
1. Sector pertanian dan peternakan (13,60 %)
2. Industry tekstil (8,65 %)
3. Industry pakaian jadi (5,60 %)
4. Bangunan (5,67 %)
5. Penebangan kayu (5,58 %)


Data selama 5 tahun (1995-1999):
412.652 kasus kecelakan kerja
Nilai kerugian Rp. 340 milyar.
Nilai santunan & ganti rugi Rp. 329 milyar.
K-3 bukan hanya yang mengakibatkan cedera/sakitnya tenaga kerja, tetapi juga menyangkut rusak/kurangnya bahan/peralatan berakibat turunnya produktivitas.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh kontraktor dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai ketentuan K-3 di lingkungan proyek:




1. Memenuhi kelengkapan administrasi K-3:
Pendaftaran proyek ke Depnaker setempat.
Pendaftaran dan pembayaran asuransi Tenaga Kerja (Astek)
Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya seperti: CAR (Contruction all risks) untuk fisik bangunan dan peralatan kerja, atau PA (personal Accident) untuk petugas atau orang yang terlibat dalam proyek.
Ijin dari kantor Kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi proyek untuk peralatan berat.
Keterangan lain dalam pemakaian alat-alat berat atau ringan yang memerlukan rekomendasi dari Depnaker atau instansi yang berwenang.
Pemberiahuan kepada pejabat pemerintah atau lingkungan setempat.
2. Penyusunan safety-plan (rencana K-3) untuk proyek berisi antara lain:
a. Pembukaan:
Gambaran proyek
Pokok perhatian untuk kegiatan K-3
b. Resiko kecelakaan dan pencegahannya
c. Tata cara pengoperasian peralatan
d. Alamat instansi terkait:
Rumah sakit
Polisi
Depnaker
Pemadam kebakaran
3. Melaksanakan kegiatan K-3 di lapangan:
a. Kerjasama dengan instansi terkait K-3
b. Pengawasan pelaksanaan K-3, meliputi:
Safety patrol
Safety supervisor
Safety meeting
Pelaporan dan penanganan kecelakaan
4. Pelatihan program K-3:
a. Pelatihan umum (panduan K-3)
b. Pelatihan khusus:
Saaat awal proyek
Saat tenah periode pelaksanaan proyek, sebagai penyegaran
5. Perlengkapan dan peralatan penunjang K-3:
a. Promosi program K-3:
Pemasangan bendera K-3, bendera RI, dan bendera perusahaan
Pemasangan sign-board K-3 (slogan, pamflet, gambar-gambar)
b. Sarana peralatan K-3:
Yang melekat atau dipakai orang dalam proyek,seperti:
Topi helm
Sepatu lapangan
Sabuk pengaman untuk pekerjaan di ketinggian
Sarung tangan untuk pekerjaan tertentu
Masker pengaman untuk gas beracun untuk pekerjaan tertentu
Kacamata las goggle
Obat-obatan
Pelampung renang untuk lokasi pekerjaa tertentu
Sarana peralatan lingkungan, seperti:
Tabung pemadam kebakaran
Pagar pengaman, untuk pengaman lokasi proyek, lubang galian/sumur, tepi bangunan tinggi, lokasi kerja alat berat.
Penagkal petir darurat
Pemeliharaan jalan kerja dan jmebtan kerja
Jaringan pengaman untuk bangunan tinggi
Rambu-rambu peringatan:
Fungsi rambu-rambu peringatan antara lain, untuk:
Peringatan bahaya dari atas
Peringtan bahaya benturan kepala
Peringatan bahaya longsoran
Peringatan bahaya api/kebakaran
Peringatan bahaya tersengat listrik
Petunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari dua lantai)
6. Penataan lingkungan proyek:

a. Perencanaan tata letak fasilitas-fasilitas untuk melaksanakan pekerjaan yang diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang bekerja tidak saling terganggu, namun salng mendukung sehingga tecapai produktivitas kerja yang tinggi dan aman.
Faktor yang yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak:
Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian)
Gerakan manusia dan alat
Suara (kebisingan)
Getaran
Cahaya dan sirkulasi udara
b. Pengelolaan kebersihan lingkungan kerja (house-keeping) di proyek, antara lain:
Penyediaan air bersih yang cukup
Penyediaan toilet/wc yang bersih
Penyediaan musholla yang bersih dan terawat
Penyediaan bak sampah pada lokasi yang perlu dan pembersihan sampah secara teratur
Pembuatan saluran pembuangan limbah
Kerapian penyimpanan dan penempatan alat-alat kerja setelah dipakai.

Berdasarkan Materi Kuliah Pranata Pembangunan JAFT UNDIP SEMARANG, Dosen IR. DHANOE ISWANTO, MTA. (Sumber: PT.PP-PERSERO, 2003).

K3 Higiene dan Sanitasi Makanan

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :

1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.

3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).


Higiene dan Sanitasi


Pengertian higiene menurut Depkes adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan untuk melindungi kebersihan tangan, cuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau memasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan. Dalam pengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:



Keadaan bahan makanan

Semua jeis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala tidak mudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtu panjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.

Cara penyimpanan bahan makanan

Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan makanan RS perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yang memenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut:

- Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat

- Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin. (lebih lengkap, klik disini)

Proses pengolahan

Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian Yaitu:

1. Tempat pengolahan makanan

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan diolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi persyaratan sanitasi.

2. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan

Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus selalu dalam keadan sehat dan terampil.

3. Cara pengolahan makanan

Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manufacturing practice).

Cara pengangkutan makanan yang telah masak

Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur shunya dalam keadaan panas 60 C atau tetap dingi 4 C. (lebih lengkap, klik disini)

Cara penyimpanan makanan masak

Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C. (lebih lengkap, klik disini)

Cara penyajian makanan masak

Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya. (lebih lengkap, klik disini)


Tulisan Terkait:

Penyakit Bawaan Makanan (foodborne diseases) (next update)

Mikroorganisme Penyebab Foodborne disease (next update)

usaha futsal 2

EKNIS MELAKUKAN USAHA

http://www.swaberita.com
 
Keberlangsungan usaha futsal sangat perlu diperhatikan, karena usaha ini memerlukan menjaga investasi lapangan yang telah dibangun. Agar usaha futsal dapat terus berlangsung dan berjalan lancar, maka  perlu dilakukan beberapa hal hal sebagai berikut :
- Menggunakan  tanah kosong yang strategis. dan mudah
 
dijangkau oleh para pengguna olah raga futsal, lakukan analisis lingkungan dengan mempertimbangkan pula peluang calon pemain/pengunjung (anak-anak, remaja, orang dewasa).  Menyediakan lahan parkir bagi kendaraan bermotor yang cukup luas dan ruang tunggu yang memadai bagi para pemain
  • Terdapat dua ukuran lapangan futsal, yaitu Ukuran Umumpanjangnya 25 m – 45m dengan lebar: 15 m – 25 m, sedangkan ukuran internasional panjangnya 38 m – 42 m dengan  lebar: 18 m – 22 m.
  • Menyediakan media informasi dan promosi semaksimal mungkin agar usaha futsal dikenal dan dikunjungi.
  • Menerapkan sistem keanggotaan (membership) dengan memberikan ikatan keanggotaan atau pemberian insentif diskon bagi anggota aktif yang telah terdaftar.
  • Menyewakan perlengkapan lain yang dibutuhkan pengguna, misalnya sepatu bola, kaos tim sepakbola, kaos kaki.  Senantiasa mengikuti mode/trend yang diminati oleh pelanggan futsal.
  • Untuk menarik pelanggan, perlu diadakan turnamen, pertandingan, eksebisi, atau kompetisi futsal. Selain memperbanyak frekuensi penggunaan lapangan, hal ini juga bermanfaat bagi upaya perluasan jangkauan bagi khalayak akan keberadaan tempat dan jenis layanan yang tersedia maupun salah satu ajang promosi yang sangat tepat.
  • Melakukan kerjasama dan melakukan hubungan sponsor (sponsorship) untuk bekerja sama dan memajang iklan produknya di dalam ruangan lapangan futsal (indoor) atau di luar bangunan tempat bangunan futsal (outdoor). Dengan demikian, kegiatan kerjasama ini akan menambah perolehan pendapatan (income)  tambahan.
  • Membuka kios minuman dengan berbagai variasi jenis dan merknya sesuai dengan selera dan kebutuhan pengguna lapangan. Hal ini dapat menambah penghasilan rutin, terutama sekali menunjang secara langsung pembiayaan kebersihan dan kenyamanan  ruangan dan lapangan futsal, disamping memberikan layanan bagi pengguna.




ASPEK LEGALITAS
Beberapa izin usaha wajib dimiliki oleh pengusaha antara lain :
    1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
    2. Izin Gangguan (HO) atau Surat Izin Tempat Usaha dari Dinas Perizinan;
    3. Surat Pernyataan tidak keberatan dari warga atas usaha tersebut.  Usaha futsal yang menjamur belakangan ini ternyata menimbulkan keresahan warga akibat keramaian atau kributan yang ditimbulakn bagi lingkungan di sekitarnya.
Permohonan Izin untuk skala besar diserahkan kepada Dinas Perizinan dengan membawa lampiran berupa :
    • Fotokopi KTP pemohon;
    • Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan;
    • Fotokopi IMB, site plan berikut gambar denah dan situasi;
    • Fotokopi Surat kepemilikan tanah atau keterangan status kepemilikan tanah;
    • Keterangan domisili Perusahaan dari Lurah/Camat setempat;
    • Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang bersebelahan dengan lokasi usaha;
    • Fotokopi bukti pelunasan PBB tahun terakhir;
    • Peta lokasi dengan skala 1:100 dan peta situasi skala 1:1000;
    • Proposal teknis rencana pembangunan lapangan dan site plan
    • Gambar konstruksi bangunan yang telah mendapat persetujuan dari instansi setempat lengkap dengan bangunan ukur (water meter)
    • Rekomendasi/Serbaguna dari Lurah dan Camat setempat

Ukuran dan Gambar Lapangan Futsal

Ini karena banyaknya tamu yang hadir ke blog saya karena sakhirnya saya menyempatkan diri untuk memindahkan file ini> Dan untuk teman-teman semoga sesuai apa yang teman-teman cari:
Ukuran:
Lapangan Futsal berbentuk persegi panjang, dengan ukuran sebagai berikut:
* Panjang: 25 – 42 m.
* Lebar: 15 – 25 m.
Ukuran standar pertandingan futsal internasional:
* Panjang: 38 – 42 m.
* Lebar: 18 – 25 m.
Tanda Lapangan:
  1. Lapangan ditandai dengan garis pembatas lapangan. Garis yang berukuran lebih panjang disebut garis samping (touch line), sedang garis yang lebih pendek adalah garis gawang (goal line).
  2. Lebar garis pembatas 8 cm.
  3. Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama luas dan diberi garis. Garis ini disebut garis tengah.
  4. Titik tengah ditandai dengan titik tepat di tengah lapangan, lalu garis melingkar dibuat dengan titik pusat di titik tengah tersebut dengan jari-jari lingkaran 3 m.
Area Penalti
Daerah di depan gawang yang ditandai dengan garis setengah lingkaran disebut daerah penalti. Penentuan areal penalti adalah:
  • Dibuat dua garis seperempat lingkaran berjari-jari 6 m di dalam lapangan dengan titik pusat setiap tiang gawang.
  • Satu ujung tiap garis seperempat lingkaran menempel di garis gawang. Satu ujung yang lainnya tepat berada di depan setiap tiang gawang. Kedua ujung yang berada di depan kedua tiang gawang dihubungkan dengan garis lurus sepanjang 3,16 m sejajar dengan garis gawang. Mengapa harus 3,16 m? Karena 3,16 m ini didapat dari jumlah lebar gawang dan diameter ketebalan dua buah tiang gawang, yang masing-masing diameternya 8 cm.
Titik Penalti Pertama:
Posisinya berjarak 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang.
Titik Penalti Kedua:
Posisinya berjarak 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang.
Daerah Tendangan Sudut
Di setiap masing-masing sudut lapangan dibuat seperempat lingkaran dengan jari-jari 25 cm.
Daerah Bebas
Daerah bebas ini terletak di lima meter sekeliling garis tengah lapangan. Daerah ini harus bebas pandangan ke lapangan, karena di sisi luar daerah bebas ini terdapat meja wasit ketiga dan pencatat waktu. Jarak meja wasit ketiga ini minimal dua meter dari garis tepi lapangan.
Daerah Pergantian Pemain
Lima meter setelah garis daerah bebas adalah daerah pergantian pemain. Daerah ini ditandai dengan garis yang memotong garis samping. Lebar garis ini adalah 8 cm, dan panjangnya 80 cm (40 cm di dalam lapangan, 40 cm di luar lapangan).
Gawang
Gawang harus ditempatkan di bagian tengah masing-masing garis gawang. Lebar gawang adalah 3 m diukur dari bagian dalam tiang. Sedangkan tinggi gawang adalah 2 m diukur dari bagian dalam tiang palang atas gawang ke lantai.
Bentuk penampang tiang yang diperbolehkan adalah kotak dan lingkaran, namun bentuk penampang lingkaran lebih dianjurkan, karena selain relatif lebih aman jika terjadi benturan juga pantulan bola dengan tiang penampang bundar lebih menghasilkan arah yang akurat.
Jaring gawang berbahan nilon, yang diikatkan ke tiang dan palang gawang. Kedalaman gawang adalah 80 cm untuk bagian atas gawang, dan 100 cm untuk bagian bawah.
Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan harus halus, rata dan tidak licin. Bahan yang disarankan adalah kayu / parkit. Sangat tidak disarankan menggunakan bahan beton dan paving stone. Pemilihan bahan permukaan lapangan ini bertujuan mengutamakan keselamatan pemain futsal.
Ketetapan:
  1. Jika garis gawang antara 15-16 m, radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4 m. Dalam hal ini titik penalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah penalti, tapi berada pada jarak 6 m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
  2. Garis dapat digambarkan di luat lapangan, 5 m dari sudut lapangan dan pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan jarak ini dapat diamati bila tendangan sudut dilakukan. Lebar garis ini 8 cm.
  3. Dua garis tambahan dengan masing-masing jarak 5 m pada kanan dan kiri titik penalti kedua untuk menggambarkan jarak pengamatan ketika tendangan bebas dilakukan dari titik penalti kedua.
  4. Tempat duduk pemain cadangan berada di belakang garis pembatas lapangan, tepat di samping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu (time keeper).
supported by  info futsal, lapangan futsal, gambar lapangan futsal, futsal, ukuran lapangan futsal, gambar lapangan, ukuran, info-futsal-parkour.blogspot.com, Tips Trik Kiper Futsal, Dunia Kiper Futsal





USAHA LAPANGAN FUTSAL  
ANALISA USAHA
Beberapa asumsi di dalam pembiayaan bagi usaha futsal , yaitu umur ekonomis bangunan ditaksir selama 20 (dua puluh) tahun, penyusutan menggunakan metode garis lurus.  Analisis ini didasarkan atas lapangan indoor.
Modal awal:
  • Lahan, bangunan & peralatan
Rp.
150.000.000,00
  • Perizinan
Rp.
3.000.000,00
  • Bangunan Lapangan 600 m2
Rp.
240.000.000,00
  • Peralatan dan infrastruktur
Rp.
10.000.000,00
  • Peralatan administrasi
Rp.
3.000.000,00
Jumlah modal awal Rp.
406.000.000,00
Perhitungan laba/rugi per bulan
Penerimaan satu bulan:
  • Sewa lapangan: 80 jam @ Rp 150.000,00
Rp.
12.000.000,00
Pengeluaran satu bulan: .
  • Beban listrik, air, sampah
Rp.
1.200.000,00
  • Maintenance
Rp.
700.000,00
  • Gaji 2 karyawan
Rp.
1.800.000,00
  • Penyusutan
Rp.
1.045.833,00
Jumlah Pengeluaran Rp.
4.745.833,00
Laba bersih satu bulan Rp.
7.254.167,00






PROSPEK USAHA

 

 
Futsal merupakan salah satu olah raga yang kian banyak digemari. Sebagaimana halnya sepak bola, para penggemar olah raga futsal  cukup cukup banyak, terutama sekali para kawula muda. Selama ini, ketersediaan lapangan futsal sudah cukup banyak, namun nampaknya masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen

 
bahkan seringkali selang selama satu minggu sebelumnya, lapangan futsal sudah habis dipesan oleh penggunanya. Sementara pada saat  yang bersama pula, para pengguna lainnya pula menunggu jadwal penggunaan lapangan rutsal kosong atau berlomba-lomba memesan tempat.

 
Pada lokasi permukiman juga semakin banyak anak-anak dan  remaja yang membutuhkan sarana berolahraga futsal sekaligus arena bermain.  Pada daerah perkantoran juga merupakan potensi bagi usaha futsal. Realita ini menunjukkan bahwa masih terbukanya  peluang usaha bagi UMKM yang ingin mencoba usaha membuka lapangan futsal dengan harga yang relative bersaing dan terjangkau bagi konsumennya.
 

 
 
Gambar : http://bisnisukm.com; http://www.swaberita.com; http://i479.photobucket.com



TIPS KEBERHASILAN USAHA
 

http://www.swaberita.com
 
Usaha futsal memerlukan beberapa persiapan untuk memulainya.  Persiapan ini pada dasarnya merupakan langkah-langkah awal sebelum memulai usaha futsal agar teridentifikasi kebutuhan mendasar  yang diiperlukan baik dalam rangka penyediaan lahan, modal invesatsi, maupun pemenuhan bahan baku aupun peralatan.  Beberapa hal yang perlu dipersiapkan segala sesuatunya adalah sebagal berikut:
  1. Menentukan pilihan lokasi dan tempat yang akan dijadikan tempat futsal, lokasi yang dekat dengan permukiman atau perkantoran member nilai tambah. 
  2. Memilih lokasi dan tempat lapangan futsal sebaiknya mempertimbangkan aspek kenyamanan, keamanan, dan tidak mengganggu orang­-orang di sekitarnya.  Jika mungkin pilihlah lokasi dengan luas yang memadai atau berukuran standar umum bahkan internasional.
  3. Memperhatikan sirkulasi udara gedung dan lapangan futsal dengan cara mengusahakan sedemikian rupa agar saluran udaranya atau ventilasi udara relative cukup,  sehingga pengguna akan merasa lebih nyaman dalam bermain futsal atau menikmati suasana.
  4. Untuk mendukung suasana di ruang tunggu dapat disediakan televisi sebagai media informasi dan sarana hiburan bagi para pemain/pengunjung.
  5. Sediakan pula informasi/majalah futsal atau bahan bacaan yang menghibur pemain/pengunjung.
  6. Mempersiapkan berbagai peralatan, perlengkapan, dan infrastruktur lainnya atas dasar prinsip kecukupan dan kememadaian kuantitas maupun kualitasnya.
  7. Berbagai kesiapan tempat dan peralatan futsal ditunjang pula dengan acara pembukaan (grand opening) dengan maksud agar tempat dan lokasi futsal yang ada lebih dikenal dan  dilirik banyak orang. Pada akhirnya pengguna dapat menggunakan lapangan futsal dengan berbagai fasilitas secara kontinu.  Dengan kondisi ini, usaha futsal yang digeluti banyak dikenal orang, digemari, dan usaha berkesinambungan dalam jangka pendek maupun panjang.
  8. Agar tempat dan keberadaan usaha dan lapangan futsal selalu dapat diketahui orang atau calon pengguna, maka pemasangan spanduk atau billboard di depan tempat futsal.
  9. Berikan layanan yang memuaskan para pemain/pengunjung lapangan futsal agar mereka betah dan menikmati lapangan futsal sebagai arena bermain dan arena hiburan bersama.


FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA


http://3.bp.blogspot.com
Selain memeberikan nilai manfaat dan keuntungan bagi pemiliknya, terdapat sejumlah hambatan dan kendala sebagai faktor kritis dalam menjalankan usaha futsal  yang harus dihadapi.  Paling tidak terdapat beberapa hambatan yang mungkin dihadapi, di antaranya adalah menyangkut hal-hal sebagai berikut.
Kesadaran pelanggan dalam menjaga lingkungan tempat dan fasilitas tempat futsal sangat menentukan kenyamanan pemakaian ruangan dan lapangan futsal.  Kesadaran pelanggan yang rendah terhadap ruang dan fasilitas lapangan futsal mengakibatkan kerusakan lapangan dan fasilitas, ketidaknyamanan, sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi nilai omzet bahkan tingkat pendapatan atau keuntungan usaha futsal yang semakin menurun.

http://www.swaberita.com
 

http://bisnisukm.com
 
Adanya perilaku atau tindakan pelanggan yang sering berulah pada saat penggunaan lapangan atau mengotori tempat futsal juga ikut berkontribusi terhadap ketidaknyamanan dan kekotoran lapanganfutsal. Oleh karena itu, pemantauan keadaan pada saat lapangan futsal digunakan memerlukan perhatian serius dan tindakan sesegara mungkin, agar faktor ketidaknyamanan dalam pemakaian apangan dapat teratasi.
 
  • Lapangan dan ruangan fasilitas pemain/pengunjung dilengkapi dengan ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup terang, sehingga mendukung kenyamaan dan keamanan dalam bermain maupun menunggu.
  • Jika lapangan futsal menggunakan rumput sintetis, maka kemungkinan besar mudah terjadi kerusakan lapangan. Jika seperti ini, maka  perlu dilakukan perawatan berkala dan terkendali.
  • Persaingan dengan para pesaing lain yang menekuni usaha futsal perlu diperhatikan, jika mungkin dilakukan pendekatan dan pembicaraaan agar tercapai kesepakatan bersam


Berusaha Menjadi Wirausahawan

Profesi wirausahawan kini mulai menjadi cita-cita banyak orang. Namun, mendapatkan profesi ini tentu tak mudah. Kebiasaan perilaku semasa belajar pun dapat memengaruhi tingkat kesuksesan pada masa depan. Oleh sebab itu, berikut ini adalah beberapa kiat yang dapat diperhatikan.

Berusaha Menjadi WirausahawanPertama, rajin mengikuti organisasi-organisasi semasa sekolah. Menjadi bagian dari sebuah organisasi akan membantu Anda belajar bagaimana membentuk sebuah sistem yang terpadu. Di tempat inilah Anda dapat belajar bagaimana cara menyusun dan menjalankan sebuah organisasi. Hal ini penting untuk dipelajari sebab seorang wirausahawan nantinya akan memimpin sebuah usaha atau organisasi.

Kedua, Anda harus memiliki jaringan yang luas. Menjalin hubungan baik dengan pengajar atau dosen akan membantu Anda mengembangkan karier pada masa depan. Selain itu, Anda pun sebaiknya memperluas jaringan teman sebanyak-banyaknya. Semakin luas jaringan teman yang Anda miliki, semakin luas pula kesempatan untuk membuka usaha.

Ketiga, sebaiknya Anda memiliki pengetahuan dasar mengenai bisnis dan akuntansi. Membangun sebuah usaha tentu memerlukan perhitungan dan konsep yang matang. Selain berbekal ilmu yang dipelajari di kuliah, Anda tentu perlu memahami prinsip-prinsip bisnis dan akuntansi. Itu karena ke depannya, Anda harus membuat rencana keuangan yang jelas agar modal dapat kembali dan untung dapat segera diperoleh.

Selain itu, sebaiknya Anda pun menguasai dasar-dasar pemasaran. Hal ini sangat berguna ketika Anda akan mengenalkan dan memasarkan sebuah usaha yang akan Anda kembangkan.

Keempat, harus memiliki daya kreatif yang tinggi. Sebuah usaha muncul dari sebuah ide yang brilian. Agar ide yang brilian tersebut dapat diolah dengan tepat, tentu dibutuhkan kreativitas yang tinggi. Untuk membuat sebuah usaha yang sukses, prinsip utamanya adalah membuat sesuatu yang lain daripada yang lain. Oleh sebab itu, asah terus kreativitas Anda dengan cara peka terhadap berbagai hal di sekitar Anda. Selamat menjadi wirausahawan.

(INO/Klasika Kompas)

PENEMBANGAN DIRI

Berkah Seorang Penipu
Bulan puasa memang bulan penuh berkah. Begitu penuhnya berkah itu sehinga mengalir ke mana-mana termasuk kepada para penipu. Misalnya tamuku ini, seorang yang seluruh tampilannya meyakinkan sehinga kepadanya aku tidak menaruh kecurigaan. Inilah kesalahan pertamaku, terintimidasi oleh penampilan. Kesalahan ini mestinya membuatku malu.

Berkah Seorang PenipuBulan puasa memang bulan penuh berkah. Begitu penuhnya berkah itu sehinga mengalir ke mana-mana termasuk kepada para penipu. Misalnya tamuku ini, seorang yang seluruh tampilannya meyakinkan sehinga kepadanya aku tidak menaruh kecurigaan. Inilah kesalahan pertamaku, terintimidasi oleh penampilan. Kesalahan ini mestinya membuatku malu.
Kenapa malu? Karena terpedaya oleh penampilan ini, hanyalah pintu dari sebuah mata rantai kekeliruan berikutnya. Jika tidak percaya, baiklah aku ceritakan saja urut-urutan imajinasiku. Karena penampilan yang meyakinkan, aku percaya orang ini menguntungkan. Jadi jelas sekal watakku ini, gembira menemui tamu, cuma jika dia dianggap menguntungkan.
Padahal yang aku bayangkan sebagai keuntungan itupun datang dari jenisnya yang mestinya aku malu mengaku karena agak tidak bermutu. Jangan-jangan orang ini hendak menawarkan kerjasama untuk sebuah proyek raksasa, misalnya. Atau minimal , ia adalah panitia seminar yang hendak mengundangku bicara di sebuah tempat megah dengan honor raksasa. Maklum, aku memang doyan bicara, sekaligus doyan duit pula. Saking seringnya aku bicara dan dibayar dengan duit sebagai imbalannya, setiap orang asing yang datang kepadaku, menggoda cuma kubayangkan hanya dari satu jurusan; ia duit bagiku!
Maka dengan segenap gairah aku menemuinya. Basa-basi seperti biasa dengan ending yang kubayangkan seperti lazimnya. Begitulah memang gaya orang menemuiku. Maklum, sudah lama aku mengemas diriku ini sebagai orang penting. Maka jika tidak sepadan dengan kepentinganku, jangan harap menemuiku. Jadi hanya orang-orang penting yang datang membawa kabar penting saja yang akhirnya datang kepadaku. Jika tidak, ia hanya akan mendapat murkaku. Orang ini, siapapun dia, pasti sudah mengerti rumus ini. Untuk itulah aku berkenan menemui.
Aku gembira dengan basa-basinya. Tertawa lepas bersama. Tak perlu saling mengerti nama karena bahasa tubuh kami berdua, sudah menggambarkan kesejajaran ini: kami sama-sama orang penting. Apalagi aku sudah terbiasa dimanja. Orang lain telah jamak mengerti namaku lebih dulu. Merasa terkenal itulah akibatnya watakku. Jadi aku sudah terbiasa bicara berlama-lama untuk kemudian berpisah tanpa mengerti dia siapa. Aku malu sebetulnya mengakui sifat ini. Tapi demi kejujuran, aku terbuka saja kepadamu. Ee siapa tahu ada orang lain yang wataknya seperti aku.
Tapi astaga, makin lama aku melayaninya, basa-basi itu tak pernah jelas ujungnya. Makin ia dilayani, makin panjang belaka kelakarnya. Padahal aku sibuk sekali. Kesibukan ini bisa kuperlonggar asal hasilnya memadai. Cuma dengan kalkulasi itulah aku sudi melayani berlama-lama orang ini. Maka ketika sampai hitungan bermenit-menit belum menunjukkan keuntungan akan tiba, jiwaku mulai gelisah. Sebagai orang yang sudah kepalang sok mulia, tak elok rasanya aku mengipas-ipas perkara, memanciing-mancing agar rahasia ini segera terbuka. Aku harus tetap terlihat sebagai pribadi yang anggun. Harus jaim sempuran meskipun hatiku mulai meronta-ronta.
Maka ketika makin lama orang ini makin tidak jelas maksudnya, kemarahanku mulai membara. Ia bukan cuma mengganggu waktuku tetapi juga menipuku. Dosanya sungguh tak terampunkan jika sampai akhir pertemuan orang ini ternyata memang tidak membawa keuntungan yang aku bayangkan. Tetapi inilah deritaku, dengan cara apa kemarahan ini hendak kusalurkan ketika aku sudah memulai dengan kesalahan. Sejak awal aku sudah kepalang ramah, kepalang mulia, dan berlagak suka menerima tamu siapa saja. Maka untuk tiba-tiba murka hanya karena tamu ini tidak membawa keuntungan apa-apa, adalah soal yang aku tak mungkin melakukannya. Jalan satu-satunya adalah mengakhiri pertemuan ini baik-baik dan melanjutkan pekerjaanku.
Naah baru di saat itulah terbuka seluruh rahasia. Orang ini diam-diam mengambil sesuatu dari tasnya dan menyodorkan kalender sera jadwal puasa untuk dibayar suka rela. ‘’Saya edarkan secara terbatas, hanya kepada orang-orang yang baik hatinya,’’ katanya gembira. Saya bayar barang itu segera dengan uap mengepul di kepala dan senyum ramah merana. Tapi selebihnya adalah pertanyaan keras kepada diriku sendiri; orang ini seorang penipu, atau aku sendiri yang mudah tertipu oleh harapan-harapanku




Kura-Kura dalam Perahu (Pura-pura tidak tahu/ bodoh)
Loper koran sungguh merupakan anak yang luar biasa, semangat hidup dan pengertian kehidupan akan hidup dan kehidupan yang mendasar menyertai kekayaan ilmunya.
Tempaan keras kehidupan yang dihadapi dengan tegar dan syukur telah menumbuhkan sikap rendah hati dan sederhana, walaupun penghargaan demi penghargaan diraihnya dengan gemilang. Sikap ini juga yang membuat Si Kaya lalai, bahwa justru Loper yang tampak lemah, bodoh dan kurang pergaulan inilah yang menjadi musuh beratnya.


Kura-Kura dalam Perahu (Pura-pura tidak tahu/ bodoh) Juara Kampung Derit rantai sepeda mini usang seorang anak tanggung loper koran seolah memecah keheningan subuh, sorot matanya bening berkilat menatap pagi penuh energi dan harapan baru. Dengan enerjik, tangan kiri memegang setang sepeda, sementara tangan kanannya melempar koran ke halaman setiap rumah. Pekerjaan ini dilakukan rutin setiap pagi dan sore, riang tanpa rasa canggung atau malu, seolah memang olah raga rutin pagi sore yang menyehatkan tubuh.
Dia adalah anak kampung yang lain dari kebanyakan anak yang masih molor sambil mendengkur di dalam hangatnya sarung menyambut datangnya subuh. Walau tubuhnya ceking, namun tampak sangat bugar. Segudang prestasi dan penghargaannya sekolah maupun di lingkungan, mulai dari akademis hingga spiritual juga disapu habis oleh anak kampung ini.
Kesemuanya biaya pendidikan anak ini merupakan hasil keringat sendiri menjadi loper koran pagi dan sore, selain itu masih tersisih sebagian besar jumlah penghasilannya untuk membantu biaya hidup adik dan ibunya yang sudah ditinggal sang ayah. SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggipun dilaluinya mulus dengan beasiswa, hingga suatu saat datanglah kesempatan emas untuk bekerja dan dididik khusus oleh negara untuk menjadi calon pejabat tinggi.
Kesempatan kali ini tidak datang dengan mudah, karena syaratnya selain sarjana lulusan terbaik, juga wajib melalui proses seleksi ketat berikut masa karantinanya. Mata sang loper koran ini mulai terbuka ketika dia terseleksi masuk menjadi nominasi sarjana teladan ini. Di atas langit masih ada langit, ternyata yang menyandang predikat terbaik di seluruh negri ada ratusan sarjana. Mulai dari ujung barat hingga ujung timur negrinya, mulai anak orang kaya hingga miskin, sangatlah beragam.
Test pertama adalah Seleksi Nilai, dari ratusan sarjana teladan terjaring hanya sekitar 50 orang sarjana yang qualified. Si Loper koran dengan mulus menjadi salah satu diantara 50 sarjana terbaik.
Test kedua adalah Seleksi Pengetahuan Umum dan Sosial. Seleksi ini dilakukan dengan membagi 50 sarjana ini menjadi 5 kelompok. Dalam setiap kelompok akan dikompetisikan kemampuannya dalam forum pengetahunan umum dan sosial. Setiap kelompok hanya akan terpilih 1 orang saja yang akan keluar sebagai sarjana terbaik.
Proses menjalani persiapan, pelaksanaan hingga seleksi test ini tentunya menyita perjuangan tenaga dan waktu. Harap-harap cemas menunggu siapakah yang akan keluar sebagai 5 orang sarjana terbaik yang tentunya menjadi impian dan kebanggaan setiap orang di negrinya. Keseluruhan proses memakan waktu satu bulan, sekali lagi sang loper koran kembail terjaring sebagai 5 sarjana calon pegawai terbaik. Sungguh suatu kebanggaan baginya dan sang ibu, bahwa hanya seorang anak kampung yang miskin, loper koran pagi sore mampu lulus terpilih sebagai salah satu dari lima sarjana terbaik di negrinya.
Tahap ketiga, proses terakhir untuk menentukan siapa sarjana terladan terbaik yang akan berhak mendapatkan pelatihan khusus dari negara dan akan posisi karir strategis sebagai pejabat tinggi pemerintahan. Test ketiga ini sungguh tidak sederhana, kelima sarjana terpilih harus dikarantinakan selama satu bulan. Mereka akan mendapatkan kasus kondisi riil yang memang sedang terjadi di masyarakat untuk dievaluasi. Pada Senin pertama bulan berikutnya, kelima sarjana dihadapkan satu sama lain dalam satu forum terbuka di alun-alun pusat kota. Mereka harus memaparkan dan mempertahankan hasil evaluasinya, serta mengemukakan usulan penyelesaian kasus yang sedang dihadapi masyarakat saat ini.
Satu bulan tentunya bukanlah suatu yang singkat, namun bukan juga waktu yang cukup untuk mengevaluasi kasus riil yang sedang terjadi hingga memberikan dan mempertahan pandangan hingga usulan penyelesainya. Apalagi mereka semua hanya berbekal ilmu yang mereka timba dari sekolah tanpa pernah praktek secara nyata sebelumnya.
Diantara kelima calon ini terdapat seorang sarjana kaya, dia pintar dan sangat berambisi. Didukung oleh orang tuanya yang punya koneksi kusus di jajaran pejabat penentu hasil seleksi ini.
Si kaya mempunyai seorang sangat pintar sebagai penasehatnya. Satu per satu profil dan latar belakang keempat calon lainnya sudah berada ditangannya dalam sekejap. Perlahan dan halus dua orang calon telah dapat disingkirkannya dengan mudah, keduanya setuju untuk mengalah dalam forum terbuka nanti dengan imbalan sejumlah uang.
Selanjutnya tinggal Si Loper koran dan seorang Si Kutubuku yang harus disiasati. Si kaya memerintahkan penasehatnya untuk menyelidiki Si Loper dan Si Kutubuku untuk mencari tahu apa dan bagaimana mereka dalam kesehariannya.
Si penasehat mengunjungi Kutubuku, Kutubuku bicaranya sedikit, lurus tanpa tergoyahkan akan uang, karena memang latar belakang keluarganya berada. Setiap waktu terlihat selalu tangannya memengang buku, memang benar-benar seorang sarjana Kutubuku. Tampaknya merupakan musuh yang sangat tangguh.
Lain Kutubuku lain pula Si Loper yang tampak sangat bertolak belakang. Si Loper penampilannya ketinggalan jaman, tampak sangat sebagai anak kampung, kurang pergaulan dan pengetahuannya juga biasa-biasa saja, bicaranya malu-malu dan kurang tegas, terkadang beberapa kata asingpun tidak nyambung dan tidak dapat dilafalkan dengan benar. Kamar karantinanyapun hanya terdapat melompong, hanya beberapa buku, sebuah buku catatan yang sudah lusuh dan pena plastik tergeletak di atas meja. Disimpulkan Loper bukanlah musuh yang tangguh, juga sangat dimungkinkan lolos seleksi test kedua karena kebetulan saja.
Si kaya tertawa lebar setelah mendapat laporan dari penasehatnya, "Ini tidak serumit yang aku kira, ternyata yang harus aku hadapi hanya Si Kutubuku saja dan satu lagi hanya sekedar juara kampung bodoh yang kebetulan lolos seleksi. Aku pasti terpilih menjadi pemenang Sarjana Teladan ini." Serunya yakin.
Segera Si Kaya menghubungi koneksi ayahnya yang berpengaruh dalam forum kompetisi, dia menjanjikan sejumlah uang sebagai imbalan untuk menjegal Si Kutubuku dalam forum. Sementara Si Loper baginya tidaklah membahayakan, sudah pasti akan tumbang di tengah jalan karena dimata Si Kaya hanyalah seorang juara kampung kecil bukan tandingan seimbangnya.
Matahari mulai menyembul diantara pepohonan rindang alun-alun tengah kota. Senin minggu pertama telah tiba, deretan kursi undangan telah tertata rapi. Masa mulai dari pelajar, ibu-ibu, bapak-bapak hingga para pedagang kaki lima terlihat mulai menyemut memadati lingkar alun-alun. Mereka semua ingin tahu siapa anak bangsa yang beruntung untuk dididik menjadi pejabat tinggi negara itu.
Para undanganpun mulai berdatangan memenuhi tempat duduk yang disediakan, acara akan dimulai pukul 7.30 pagi. 5 menit sebelum dimulai para undangan dipersilahkan berdiri menyambut Mentri Pendidikan sebagai V VIP yang mewakili pihak pemerintah. Sekilas setelah sambutan Pak Mentri, forum pun dimulai. Masing-masing 5 peserta hanya berkesempatan 20 menit menyampaikan paparan mereka, selanjutnya serbuan pertanyaan oleh para juri penilai atas paparan mereka.
Penilaian juri dilakukan dalam dua tahap, 1. Tahap Penyisihan dan 2.Tahap Final. Penilaian juri dilakukan langsung di atas papan score. Di Tahap Penyisihan, kedua perserta yang sudah terkena uang semir memang banyak tidak bisa menjawab atas pertanyaan yang diajukan. Seperti prediksi Si Kaya, keduanya tersisihkan dengan mudah.
Masuk ke Tahap Final hanya tinggal Si Kaya, Si Kutubuku dan Si Loper. Kutubuku menjadi sasaran utama juri penilai untuk disisihkan dalam tahap ini. Skenario berjalan lancar, bombardi pertanyaan sang juri bayak yang tak terjawab Kutubuku dan nilainyapun mulai tertinggal oleh Si Kaya dan Si Loper.
Kini tinggal dua calon yang dijagokan menduduki posisi Sarjana Teladan. Mereka tampak sangat kontras Si Kaya yang tampak sangat pandai dan rapi, Si Loper yang tampak ndeso dan kurang pandai. 5 pertanyaan terakhir dilontarkan, anehnya bukannya membuat nilai berpihak kepada Si Kaya, namun justru membuat posisi perolehan angka mereka seimbang antara Si Kaya dan Loper. Wow, Si Loper yang tampak ndeso dan kurang pergaulan itu mulai unjuk gigi atas kebolehannya.
"Loper, Loper, Loper ....."Teriak penonton yang mulai tegang dan bersimpati atas gigihnya dan kebolehan si Loper dalam meladeni pertanyaan juri penilai.
Sungguh seru dan tegang kondisi saat itu, waktu terpaksa diperpanjang untuk pertanyaan tambahan. Kondisi semakin tegang ketika dua pertanyaan pamungkas telah dilontarkan dan tetap tidak merubah keadaan perolehan nilai yang sama Kaya dan Loper. Sungguh tidak dinyana, kalau anak kampung itu mempunyai kemampuan seimbang dengan si Kaya yang serba ada.
Sambil mengangkat tangannya, tiba-tiba Pak Mentri berdiri meminta waktu untuk bicara. "Saya ingin satu pertanyaan terakhir yang bersifat umum datangnya dari penonton yang hadir di sini," seraya menunjuk seorang ibu pedagang jamu tua yang sedang mengendong cucunya.
"Ibu, bisakah membantu kami dengan menyumbangkan satu pertanyaan saja." Pinta Pak Mentri.
Sambil mengeryitkan dahi ibu tua itu bertanya, " Nak, jadi pejabat tinggi itu pemerintah apa sih? Saya dari tadi kok tidak mudeng (ngerti)." Tanya ibu tua itu dengan polosnya.
Si Kaya dengan yakin dan pongahnya bergaya layaknya para pejabat yang lagi kampanye,
"Bundaku, itu artinya saya akan menjadi salah satu faktor penting untuk penentu arah kehidupan bangsa kita. Saya akan memberikan banyak kemudahan bagi rakyat kecil, contohnya sekolah gratis, makanan murah serta pengobatan gratis." "Saya tidak sekedar janji, saya akan membuat membuat rakyat hidup makmur."
Wow, mendengar jawaban ini seraya gemuruh tepuk tangan bergema mendengarkan janji surga seorang yang baru berangan-angan menjadi pejabat tinggi.
Kini giliran si Loper menjawab, dengan wajah yang sedikit merunduk dan dada terbusung seolah ada dentuman bedug di dalam dadanya, maka perlahan dan pasti berkatalah dia
"Ibu, Pejabat itu berarti tanggung jawab, maka Pejabat Tinggi berarti tanggung jawab yang sangat tinggi dan besar yang dipercayakan masyarakat di pundaknya. Seseorang yang menerimanya harus mengemban misi masyarakat dan berusaha dengan sepenuh hati tanpa pamrih berjuang untuk mewujudkannya. Seseorang yang menerimanya sudah menjadi wakil dan milik orang banyak dan bukan menjadi dirinya lagi sebagai seorang pribadi."
Jawaban ini membuat bukan menghasil tepuk tangan yang riuh, melainkan suasana senyap dan hening. Para pejabat dan pegawai pemerintah yang hadir merasa bagai disambar geledek, ini bagai tamparan keras seorang Loper koran bagi mereka yang hanya mencari popularitas untuk keuntungan pribadi semata.
Hening sekejap itu berubah menjadi tepuk tangan panjang sambil berdiri dari semua orang yang menyaksikan jawaban telak dan sangat dramatis oleh si Loper koran ini. Para juripun tak kuasa untuk duduk dan bersikap angker, merekapun ikut berdiri dan bertepuk tangan. Piagam dan Piala kemenangan menjadi Sarjana Teladan dan kesempatan berkarir sebagai pejabat tinggipun diserahkan dengan bangga kepada si Loper koran. Pilihan yang sungguh tepat.
Pembaca yang budiman,
Loper koran sungguh merupakan anak yang luar biasa, semangat hidup dan pengertian kehidupan akan hidup dan kehidupan yang mendasar menyertai kekayaan ilmunya.
Tempaan keras kehidupan yang dihadapi dengan tegar dan syukur telah menumbuhkan sikap rendah hati dan sederhana, walaupun penghargaan demi penghargaan diraihnya dengan gemilang. Sikap ini juga yang membuat Si Kaya lalai, bahwa justru Loper yang tampak lemah, bodoh dan kurang pergaulan inilah yang menjadi musuh beratnya.

Pesan moral strategi ini,
The law of attraction, itu istilah yang lagi ngetop saat ini. Sikap dan kondisi yang tampak biasa-biasa saja juga akan memberikan respon sekeliling kita menjadi bersahabat. Hal ini tidak akan mengundang feedback kecurigaan ataupun hal yang buruk.

Sementara kekayaan internal berupa mental, ahlak dan ilmu pengetahuan dibarengi dengan sikap rendah hati, sederhana dan tulus, justru akan membuat alam dan lingkungan mendorong kita menjadi sosok yang luarbiasa dengan otomatis, baik kita inginkan ataupun tidak.

Kisah asli terjadi pada saat Wei pangeran muda dinobatkan menjadi raja (239 AD) mengantikan ayahnya yang sakit parah. Cao Shuang sang Jendral langsung mengambil alih kendali dan mengeser mentri Sima Yi yang loyalis.

Sima Yi dengan cepat membaca situasi dan menarik diri dari kegiatan dan mengabarkan dirinya sakit keras. Bahkan saat Li Sheng gubernur Jinzhou yang diangkat Cao Shuang menjenguknya, Sima Yi terlihat tua, letih, lemah dan pikun.

Kabar Li Sheng membuat Cao Shuang lalai. Sima Yi tetap presisten dan sabar menyusun kekuatan hingga strategi untuk memulihkan kekuasaan sang raja yang akhirnya terwujud pada 249 AD. Chao Shuang serta kaki tangannya menjalani hukuman berat.




Percaya Diri ? Arogan? Minder?
Minder adalah sikap yang menunjukkan keangkuhan.

Percaya Diri ? Arogan? Minder?Percaya diri (self confidence) adalah sikap yang menunjukkan seseorang yakin akan suatu produk atau jasa. Tidak hanya produk atau jasa, juga yakin akan suatu sistem yang bermanfaat untuk masyarakat luas. Dapat dikatakan, percaya diri adalah sikap yakin terhadap sesuatu. Seseorang dapat memiliki percaya diri yang baik apabila orang tersebut dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain dan dapat menunjukkan suatu sikap yakin kepada orang lain. Percaya diri dikembangkan dengan memikirkan secara mendalam sewaktu menghadapi suatu, bertanya pada diri sendiri apakah yang harus dilakukan dan bagaimana menyampaikannya kepada orang lain. Percaya diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan. Percaya diri menyatakan seseorang bertanggung jawab atas perbuatannya. Percaya diri diwujudkan dengan menatap mata orang lain sewaktu berbicara, tidak melipat kedua tangan seperti kedinginan sewaktu berbicara kepada orang lain, tidak mengalihkan pandangan kepada hal lain sewaktu berbicara kepada orang lain dan cepat mendengar daripada berbicara. Sikap percaya diri dibentuk dengan belajar terus, tidak takut untuk berbuat salah dan menerapkan pengetahuan yang sudah dipelajari.
Arogan adalah sikap yang menunjukkan keangkuhan. Merasa diri dapat melakukan segala hal tanpa bantuan siapa-siapa. Dalam kamus kepribadian, sikap arogan termasuk dalam kategori sikap percaya diri yang berlebihan (over self-confidence). Arogan dapat terlihat dari sikap seseorang yang menonjolkan diri lebih daripada orang lain, belum diminta sudah menawarkan diri, tidak berperasaan, tidak peduli pendapat orang lain, kurang sabar, panik, melakukan tugas dengan amarah.
Minder adalah sikap yang menunjukkan keangkuhan juga. Selalu merasa diri bodoh, merasa diri tidak memiliki pendidikan yang cukup, merasa didi tidak mampu melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, rikuh, merasa diri tidak berguna, merasa diri selalu salah dan iri hati. Orang minder disebabkan karena orang tersebut tidak mendidik diri sendiri dengan membaca buku-buku, membaca media, menyampaikan pemikiran kepada orang lain. Hanya menunggu supaya orang lain melakukan sesuatu kepada dirinya. Orang minder dikatakan sebagai orang angkuh karena selalu menyalahkan orang lain. Padahal masalah timbul selalu dari diri sendiri.
Sewaktu kita menjalankan ibadah, sikap minder diperlukan, untuk menyadari adanya Yang Maha Kuasa, maka kita sadar bahwa kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi sikap minder TIDAK DIPERLUKAN dalam hubungan antar manusia. Karena pada dasarnya, setiap manusia selalu berbuat salah. Jika sikap minder dibawa dalam hubungan antar manusia, maka terjadilah konflik. Apalagi sangat berbahaya, jika sikap minder dibawa dalam urusan pekerjaan dan bisnis. Tidaklah mengherankan di Indonesia seringkali terjadi konflik karena setiap individu membawa sikap minder dalam hubungan antar manusia.
Maka tanyalah pada diri Anda sendiri sebagai berikut :
Apakah saya termasuk orang yang memiliki percaya diri yang baik?
Apakah saya termasuk orang yang arogan?
Apakah saya termasuk orang yang minder?
Saya anjurkan PILIHLAH menjadi orang yang memiliki percaya diri yang baik.





terapi menangis, untuk sukses
terapi menagis! untuk sukses! kayaknya terlalu dipaksakan, tetapi aku pernah mencoba dan menemukan keberhasilan dengan cara ini.

terapi menangis, untuk suksesuntuk bisa menagis, kita harus tahu menagis karena apa? saya pernah menjalani nya dengan memulai memutar cd harunyahya dan mengamati apa isi cd tersebut.
ternyata dibalik alam semesta ada yang menciptakan, yakni TUhan Yang maha Esa, saya mengamati pencipatannya, hingga sampai pada perenungan bahwa saya sedemikian kecil dan lemah
akhirnya dengan keterkecilan yang saya miliki, saya memohon kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, untuk terus diberi ilmu tentang Nya, agar pengabdian saya terhadapNya bisa lebih baik, maklumlah saya kan ciptanNnya, masak gak mengenalNya sama sekali kan lucu! kagak ada terimakasihnya (istilahnya)
berikutnya sambil mengembara berbisnis, saya sempatin mensyuuri apa apa yang Dia berikan pada saya, sedikit apapun. dan ternyata saya sudah bisa menagis karena mengahadapi Yang Maha Sempurna. menagisnya saya bukan karena minta bisnis saya lancar, tetapi saya menagis karena posisi saya sebagai ciptaanNya yang harus terimakasih kepadaNya, sambil merenungi siapa Dia, melalui ciptaan-ciptaanNya
Pada saat setelah menangis itulah seolah bisnis saya dimudahkan. Saya menjalani terapi ini sekitar 1 tahun, dan inspirasinya saya dapatkan dari teman di Solo (pemilik ayu press)
sekarang saya sudah menjadi PNS, bsinis saya yang bergerak di Pulsa sudah tembus omzet 2 milyard, lembaga pendidikan saya sudah menghasilkan sepetak sawah (baru jalan lho) dan byannyak lagi!
maka jangan mengis karena bisnis gagal
tetapi menagislah karena kemaha perkasaannNya dan karena syukur kita (setelah melalui perenungan terhadap penciptaannya), semoga bisnis anda lancar, selamat mencoba
jika ingin tahu lebih lanjut silakan kontank saya, saya siap berbagi, dan sipa membuat buku tentang itu!
sukses untuk kita!




Ubah Dulu Yang Di Dalam
Saat renovasi rumah, si empunya rumah sudah merencanakan untuk memasang sebuah lukisan potret keluarga di ruang tamu yang telah ditatanya dengan indah. Lukisan itu telah dipesannya melalui seorang seniman pelukis wajah yang terkenal dengan harga yang tidak murah. Tetapi, saat lukisan itu tiba di rumah dan hendak di pasang, dia merasa tidak puas dengan hasil lukisan dan meminta si pelukis merevisiya sesuai dengan gambar yang dibayangkan.
Apa daya, setelah diperbaiki hingga ke tiga kalinya, tetap saja ada sesuatu yang tidak disukai pada lukisan tersebut sehingga setiap si pemilik rumah melintas ruang tamu, selalu timbul ketidakpuasan dan kekecewaan. Itu sangatlah mengganggu pikirannya. Menjadikan dirinya tidak senang, uring-uringan, jengkel, kecewa dan sebal dengan ruang tamunya yang indah itu. Semua gara-gara sebuah lukisan!

Ubah Dulu Yang Di DalamSuatu hari, datang bertamu satu keluarga sahabat ke rumah itu. Sahabat ini termasuk pengamat seni yang disegani di lingkungannya. Saat memasuki ruang tamu, setelah bertukar sapa dengan akrab dengan tuan rumah, tiba-tiba mereka bersamaan terdiam di depan lukisan potret keluarga itu. Si tuan rumah buru-buru menyela, "Teman, tolong jangan dipelototi begitu dong. Aku tahu, lukisan itu tidak seindah seperti yang aku mau, tetapi setelah di revisi beberapa kali jadinya seperti itu, ya udah lah, mau apalagi?" "Lho, apa yang salah dengan lukisan ini? Lukisan ini bagus sekali, sungguh aku tidak sekedar memuji. Si pelukis bisa melihat karakter obyek yang dilukisnya dan menuangkan dengan baik di atas kanvas, perpaduan warna di latar belakangnya juga mampu mendukung lukisan utamanya. Betul kan bu?" Tanyanya sambil menoleh kepada istrinya.

"Iya, lukisan ini indah dan berkarakter. Jarang-jarang kami melihat karya yang cantik seperti ini. Kamu sungguh beruntung memilikinya", si istri menambahkan dengan bersemangat. Kemudian mereka pun asyik terlibat diskusi tentang lukisan itu.

Setelah kejadian itu, setiap melintas di ruang tamu dan melihat lukisan potret keluarga itu, dia tersenyum sendiri teringat obrolan dengan sahabatnya. Kejengkelan dan kemarahannya telah lenyap tak berbekas.

Pembaca yang budiman,

Jika sebuah lukisan tidak bisa diubah atau banyak hal lain di luar diri kita yang tidak mampu kita rubah sesuai dengan keinginan kita atau selera kita, maka tidak perlu menyalahkan keadaan! Karena sesungguhnya, belum tentu lukisan atau keadaan luar yang bermasalah, tetapi cara pandang kitalah yang berbeda.  Jika kita tidak ingin kehilangan kebahagiaan maka kita harus berusaha menerima perbedaan yang ada.

Dengan merubah cara berpikir kita yang di dalam, tentu kondisi diluar juga  ikut berubah.


Di kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan, Selamat hari natal 2007 dan Tahun Baru 2008! Mari kita pelihara semangat dan kebahagiaan kita, bukan dengan merubah dunia sesuai dengan keinginan kita, tetapi menerima perubahan dengan cara merubah yang ada di dalam diri kita terlebih dulu.

 
Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso
 
 
 
 
Perencanaan Untuk Meraih Sukses
yang diharapkan, apa yang sudah ia rencanakan hanya akan tertinggal di atas kertas belaka - tidak terwujud dalam tindakan nyata. Dalam hal ini, mau tidak mau mentalitas dan pola pikir orang yang bersangkutan harus diubah terlebih dahulu.Jika seseorang memiliki komunitas yang kurang mendukung dan mentalitasnya belum terbangun untuk membuat perencanaan, orang seperti itu seperti berada dalam ‘lingkaran setan'; ia tidak memiliki faktor pendukung, tekad yang besar, kemampuan untuk merencana, atau persiapan apapun. Untuk bisa meninggalkan hal-hal negatif tadi dan membuat perencanaan untuk meraih sukses, hal pertama yang dibutuhkan adalah mentor. Ketika ada seseorang yang bisa menjadi mentor dalam hidupnya, ia akan bisa menerima arahan dan dibawa melewati suatu proses persiapan. Melalui hal-hal ini, tekad dan kesungguhan untuk melangkah akan menjadi jauh lebih mudah dibangun.
Dengan demikian, meskipun ia tidak berada di lingkungan yang kondusif, setidaknya ia memiliki seseorang yang mengharapkan dan terus mendukung dia untuk menjadi berhasil. Selama masih ada helping hand, masih ada harapan bagi orang yang berada dalam ‘lingkaran setan', asalkan orang yang bersangkutan bersedia menyambut helping hand itu. Selama masih ada orang yang mau menolong -dan orang yang ditolong mau meresponi dengan baik- akan selalu ada hasil.
Seringkali seseorang mendapati 1 fase dalam hidup ini di mana Tuhan ikut campur tangan dengan cara mengirimkan orang lain untuk menolong dirinya. Ketika ia tidak meresponinya dengan baik, kesempatan itu berlalu dan akhirnya penyesalan lah yang timbul. Karenanya, pastikan Anda terus belajar meresponi setiap pertolongan yang datang. Mungkin pertolongan itu kadang kala menyinggung ego atau harga diri kita, tetapi pada akhirnya pertolongan itu akan menolong diri kita sendiri.
Indikator penguji
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menguji apakah perencanaan yang kita buat sudah cukup baik. Yang pertama, apakah perencanaan tersebut sudah cukup detil dan sistematis? Semakin detil dan sistematis perencanaan yang kita buat, semakin baik perencanaan tersebut.Indikator yang kedua adalah perencanaan yang jauh ke depan; bukan hanya sekedar dari hari ke hari, melainkan untuk 1 atau 2 tahun ke depan, atau (minimal) setengah tahun ke depan. Ketika kita mengetahui apa yang akan dicapai setengah tahun ke depan, dengan sendirinya langkah-langkah yang akan kita ambil setiap hari (minggu, bahkan bulan) akan menjadi sangat sistematis dan detil.Indikator ketiga, apakah perencanaan itu cukup realistis?
Sebuah perencanaan yang tidak realistis secara otomatis akan berakhir pada kegagalan. Lalu, indikator terakhir dari perencanaan yang baik adalah perencanaan yang ‘rangkap' - dengan kata lain, jika plan A gagal, kita memiliki plan B. Semua orang bisa membuat perencanaan. Selama ia tahu dengan pasti apa yang ingin dicapai, ia hanya perlu belajar memahami langkah-langkah untuk menggapai apa yang ingin diraihnya. Ketika ia mulai melakukan langkah-langkah tersebut, tanpa disadari sebenarnya ia sedang membuat perencanaan.
Semua manusia punya kemampuan untuk membuat perencanaan. Tuhan menganugerahkan otak yang dilindungi oleh tempurung kepala yang sangat keras dengan tujuan agar kita bisa mempergunakan otak untuk merencanakan/merancang apa yang ingin kita raih di waktu mendatang. Contoh yang paling sederhana dalam membuat perencanaan adalah ibu-ibu rumah tangga yang membuat planning menu selama seminggu ke depan. Contoh lainnya yang seringkali alpa dilakukan dan membawa efek negatif di kemudian hari adalah perencanaan dalam menggunakan uang. Jika kita tidak membuat perencanaan dengan baik, maka gaji sebulan bahkan THR yang baru kita terima dapat habis hanya dalam seminggu. Padahal, jika kita bisa membuat perencanaan dengan baik dan tidak lupa menabung, pengelolaan keuangan kita pasti akan lebih teratur dan terencana.
Contoh yang lain lagi adalah dalam hal keluarga. Pasangan muda yang baru menikah biasanya tidak merencanakan kapan mereka akan memiliki anak. Dengan adanya desakan dari orangtua atau keluarga, biasanya mereka memilih untuk cepat-cepat memiliki anak. Padahal, memiliki anak di jaman sekarang juga berarti peningkatan dalam hal pengeluaran, apalagi dengan bertambahnya usia anak. Kita pasti tidak ingin menyekolahkan anak di sekolah yang ‘asal-asalan'. Masalahnya, sekolah yang baik tidak ada yang murah. Itu berarti, kita harus membuat perencanaan dari awal: apakah secara ekonomi kita sudah cukup mapan untuk mempunyai anak, atau apakah anak kita sudah cukup siap untuk mendapatkan adik? Tanpa perencanaan yang baik, ini semua justru akan menjadi beban bagi kita sendiri, dan kondisi perekonomian pun tidak kunjung menjadi mapan karena banyaknya tanggungan yang harus dipikul sementara pemasukan kita masih terbatas.Inilah yang sering menjadi alasan mengapa banyak orang masih menjalani kehidupan yang begitu-begitu saja, atau bahkan lebih buruk, ditambah dengan adanya inflasi, resesi dan krisis ekonomi yang semakin memberatkan.
Saya pribadi sudah menikah selama 8 tahun, tapi saya baru memiliki 1 orang anak. Bukan karena kami tidak bisa atau tidak mau, tetapi karena kami merencanakannya. Saya menghendaki anak saya lahir ketika kondisi perekonomian kami sudah lebih mapan sehingga kami tidak akan ‘terbebani' oleh anak kami, dan di sisi lain anak kami pun tidak akan terlunta-lunta.
Faktor penyebab kegagalan
Ada 5 hal yang dapat menyebabkan seseorang gagal melaksanakan rencana yang disusunnya. Yang pertama adalah kurangnya tekad dan kekonsistenan. Setelah membuat perencanaan, orang yang bersangkutan harus belajar mendisiplin diri sendiri untuk melakukan setiap langkah yang sudah ia rencanakan dengan detil dan konsisten, sehingga apa yang dilakukannya dapat terus mengalami peningkatan. Tanpa tekad, konsistensi dan disiplin, kita tidak akan pernah bisa melihat sebuah rencana terwujud dalam realita.Penyebab kedua adalah kurangnya persiapan. Kadang kala kita sudah merencanakan sesuatu dengan baik, tapi gagal di tengah jalan karena tidak adanya persiapan.
Penyebab ketiga adalah kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat, seperti suami atau isteri, anak-anak maupun keluarga. Kadang, kurangnya dukungan bisa melemahkan fighting spirit yang kita miliki sehingga membuat kita gagal meraih rencana.
Yang keempat adalah mentoring. Seringkali seseorang gagal mewujudkan rencana karena ia tidak memiliki mentor yang bisa memberi arahan, menolong untuk menetapkan langkah-langkah persiapan ataupun menerapkan pendisiplinan pribadi atas hidup orang yang bersangkutan.Penyebab yang terakhir adalah campur tangan Tuhan, seperti yang terdapat dalam istilah ‘Manusia merencana, Tuhan juga yang menentukan'. Itu sebabnya, kita perlu terus belajar membangun kerohanian dan keimanan kita, sehingga campur tangan Tuhan bisa terus nyata dalam hidup kita. Mungkin orang menyebutnya sebagai keberuntungan, namun sesungguhnya keberuntungan itu sendiri merupakan pekerjaan Tuhan yang Ia lakukan secara diam-diam.Jenis mentalitas yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang kita rencanakan adalah kekonsistenan dan fighting spirit - diperlukan adanya driving force yang tidak akan padam oleh situasi dan kondisi di sekitar kita.
Selain itu juga dibutuhkan tekad yang besar, sehingga apa yang sudah kita rencanakan akan bisa terwujud. Untuk bisa membangun mentalitas seperti ini amat diperlukan peran seorang mentor, apalagi jika keluarga kita tergolong orang-orang yang sekedar menjalani hidup belaka, sehingga tidak ada figur yang bisa kita teladani guna mengadopsi semangat dan tekadnya. Dengan adanya seorang mentor yang sudah terbukti berhasil, kita bisa dengan mudah terinspirasi untuk meniru keberhasilan dan apa yang ia lakukan dalam meraih pencapaian tersebut.
Selain itu, kita juga membutuhkan adanya orang-orang maupun resources yang bisa memberikan input inspirasional dalam hidup kita. Selanjutnya, kita membutuhkan komunitas yang mendukung. Dengan adanya ketiga hal ini, akan jauh lebih mudah untuk membangun dan memiliki mentalitas seorang pejuang, sehingga apapun yang kita rencanakan pasti bisa terwujud.

Perencanaan yang ideal
Untuk memastikan apa yang kita rencanakan dapat selalu terwujud, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:Pertama, kita perlu mengenali posisi atau keberadaan kita yang sekarang, serta goal atau tujuan yang ingin dicapai. Tanpa mengetahui dengan pasti kondisi dan tujuan yang ingin diraih, perencanaan yang kita buat akan sia-sia, karena tidak ada kejelasan mengenai goal dan titik awal untuk mulai melangkah.Kedua, kita harus bersikap realistis; jangan membuat perencanaan yang muluk atau berlebihan. Buatlah perencanaan serealistis mungkin.Yang ketiga, pastikan kita melakukan perencanaan sedetil dan sesistematis mungkin.
Semakin detil perencanaan kita, peluang perwujudan rencana tersebut menjadi semakin besar.Keempat, kita perlu membuat beberapa perencanaan dengan tujuan yang sama - inilah yang disebut sebagai ‘perencanaan rangkap.'Kelima, pastikan kita memiliki orang-orang yang dapat memberi input atau masukan kepada kita guna mencapai rencana tersebut.
Semakin banyak orang yang menolong dan mempertajam kita dalam perencanaan yang kita buat, semakin baik rencana tersebut. Bicara tentang perencanaan yang ideal, alangkah baiknya jika kita membuat perencanaan setiap 6 bulan, tapi tujuan besar yang ingin kita raih minimal harus direncanakan untuk 3 atau 5 tahun ke depan.
Sementara itu, tujuan besar yang ingin kita raih tersebut harus mulai di-break down dengan apa yang ingin kita raih setiap tahun atau setiap 6 bulan. Hal ini akan menolong untuk mengevaluasi apakah perencanaan kita berjalan sesuai dengan yang direncanakan, atau justru sebaliknya.
Sebenarnya, selama kita bisa membuat perencanaan serealistis, sedetil dan sesistematis mungkin -apalagi jika kita membuat perencanaan setiap 3 atau 6 bulan dan perencanaan tersebut di-break down lagi menjadi per bulan atau per 2 minggu- akan jauh lebih mudah untuk mengevaluasi apakah perencanaan yang kita buat sudah berjalan dengan baik.
Pastikan Anda merencanakan hidup Anda dengan baik, karena perencanaan yang baik akan menghasilkan kesuksesan yang baik juga. Orang yang gagal membuat perencanaan adalah orang yang sedang merencanakan kegagalannya. ~ Steven Agustinus ~www.kesuksesan-sejati.blogspot.com