Senin, 26 September 2011

Ma’rifatullah.. Mengenal Allah

Bismillaahir rahmaanir rahiim…


Apa sih mengenal Allah itu? Atau buat apa sih kita mengenal Allah? Emmm…saya kan udah tahu Allah, ko harus belajar lagi tentang mengenal Allah ini? Emang, manfaat dari mengenal Allah itu apa ? Mungkin pertanyaan itu pernah atau sedang terlintas dalam pikiran kita saat ini.

Allah adalah Tuhan kita, Tuhan Pencipta jagat raya ini. Allah dengan sifat-sifat-Nya dalam asmaul husna. Tidak ada Tuhan selain Allah. Apa jadiinya jika ada dua tuhan ? Dunia ini bakal hancur. Yang satu ingin seperti ini,dan yang satu lagi punya aturan lain. Bisa-bisa dunia ini jadi terpecah belah tidak jelas. Ibaratnya dalam suatu organisasi ada dua ketuanya. Nah, bingung kan? Siapa yang akan kita ikuti, siapa yang akan kita patuhi. Atau dalam suatu negara ada dua presiden.. Ini lebih parah lagi. Rakyat akan kebingungan mau mengikuti siapa. Apa lagi dunia ini. Akan sangan tidak mungkin jika diatur dan diurus oleh dua atau lebih Tuhan. Jadi jelas bahwa Tuhan kita hanyalah Allah SWT.

Jadi saat kita semua tahu bahwa Allah itu adalah Tuhan kita, masa sih kita ga kenal dengan Allah ? Masa sih kita ga mau kenal dengan Zat yang telah Menciptakan kita ? Ibaratnya setelah kita lahir dari perut ibu kita, lantas kita ga mau kenal dengan ibu kita? (tentunya klo udah agak besar). Pasti kita akan mengenal ibu kita. Bahkan dalam perjalanan hidup kita, tanpa berkenalan langsung, kita udah kenal sendiri kan dengan ibu kita? Atau ada yang kenalan dulu dengan ibunya? “ Bu, boleh kenalan ga ? Nama saya …. “

Jadi, merupakan suatu hal yang penting untuk kita mengenal Allah , karena Dia merupakan Tuhan kita.. Tuhan pencipta alam semesta.. seperti dalam surat Ar’Ra’du 13 : 16..

“ Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Ar-Ra’du : 16)

Selain itu, karena Allah itu menunjukkan eksistensinya dalam al-Quran, dalam dalil-dalil-Nya yang kuat..tercantum dalam surat Ali-Imran 3 : 190, yang menjelaskan tentang bagaimana sesungguhnya kita menjadi seorang yang berakal, saat kita mentafakuri ciptaan-Nya.

“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali- Imran : 190-191)

Dalam ayat ini, berakal berarti menggunakan pikirannya untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah. Saat kita berpikir, jika apa yang kita pikirkan itu berupa kebaikan dan kebaikan itu dapat mendekatkan diri kita kepada Allah, maka kita disebut orang yang berakal dalam pandangan Islam. Akan tetapi bila pikiran kita justru menjauhkan dari Allah, maka kita juga tetep disebut orang yang berakal, tetapi kita tidak berakal dengan baik.

Coba…mari kita perhatikan alam ini.. begitu perfect-nya Allah menciptakannya. Saat kita jalan-jalan (rihlah) ke gunung, ke hutan, ke pantai, tempat air terjun, dan tempat alam lainnya, kita akan merasa takjub dengan pemandangan alamnya. Subhanallah, Maha Suci Allah.

Dengan indahnya pula Allah menjelaskannya dalam surat An-Naml, 27 : 59 – 64..

Dengan kita mengenal Allah , maka interaksi kita dengan-Nya akan semakin meningkat. Semakin kita mentafakuri keindahan alam ini dan semakin kita mesnyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita, maka akan semakin dekatlah kita dengan Allah.

Coba anggap kita sedang melihat diri kita dari atas dalam jarak 1m.. terus menjauh semakin tinggi 10 meter, 100 meter, 1 km, 100 km, 1000 km. 1 juta km. 10 juta km, dan seterusnya. Kita akan melihat diri kita semakin kecil, terus hingga hanya berupa titik, lalu kita akan melihat bumi kita, lalu bumi itu pun hanya menjadi titik bersatu dengan titik-titik lain ayng merupakan planet-planet lain. Lalu Kita melihat matahari. Akan tetapi matahari itu pun jadi kecil di antara bintang2 yang lain. Begitu seterusnya sampai kita melihat galaxy, galaxy diantara bermiliaran galaxy.. sampai kita tidak tahu lagi dimana diri kita berada. Sudah dalam jarak berapa dari tempat mula tadi ? Begitu luasnya alam semesta.

Sahabatku, kita akan melihat betapa Maha Agungnya Allah, betapa Maha Besarnya Allah, dan betapa Maha Kuasanya Allah terhadap ciptaan-Nya.

Sekarang mari kita lihat diri kita dengan melihatnya semakin dekat. Dalam jarak 1m, 10cm, 1cm, 1mm, 1 mikro meter, 1 nano meter, 1 piko meter dan sterusnya.. Kita akan melihat tubuh kita lebih dekat, kulit kita, sel-sel kulit kita, penyusun sel-sel kulit, penyusun dari penyusun sel-sel itu, DNA kita, hingga sampai jarak yang terkecil .

Saudaraku, siapakah yang menciptakan semua ini ? Adakah Tuhan selain Allah yang mengatur dan mengurus semuanya ini tanpa kesalahan sedikitpun ? Siapa yang mengatur beredarnya planet-planet yang mengelilingi matahari sesuai dengan garis edarnya ? Siapa yang mengatur sistem pencernaan , sistem pernafasan, sistem ekskresi, dan sistem gerak kita dalam tubuh ini ?

Allah lah Yang telah menciptakan semuanya ini..

Betapa kecilnya kita, betapa lemahnya kita, betapa tak berdayanya kita. Allah yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada ciptaan-Nya di dunia ini yang sia-sia. Tidak ada kejadian di dunia ini yang tidak ada hikmahnya. Semua telah diatur dengan begitu sempurna. Karena Dia adalah Yang Maha Sempurna.

An-Naml, 27 : 60-64

60. Atau siapakah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

61. Atau siapakah yang Telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut[1103]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak Mengetahui.

62. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

63. Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya[1105]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).

64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), Kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: “Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”.

Mari kita bersyukur kepada Allah atas semuanya ini. Bersyukurlah atas nikmat yang telah begitu banyak yang Allah berikan kepada kita. Bersyukurlah atas segala apa yang telah ditetapkannya bagi kita. Bersyukurlah, karena kita memang pantas dan harus untuk berterima kasih kepada Yang Maha Pencipta.Bersyukurlah dengan kebaikan-kebaikan dan amal shaleh yang kita lakukan.

Hiasi waktu demi waktu kita dengan berbuat kebaikan, dengan melakukan amal shaleh, dan dengan memberikan manfaaat kepada sesama.. Wallahu ‘alam..


Pentingnya Mengenal Allah – Ma’rifatullah
• Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
• Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .
• Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:
a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan.

Jalan untuk mengenal Allah

1. Lewat akal:
• Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)

• Ayat Qur’aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur’ an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)

2. Lewat memahami Asma’ul Husna:
- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)

Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
• Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
• Dzalim (QS 4:153) .
• Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .
• Dusta (QS 7:176) .
• Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .
• Berbuat kerusakan/Fasad .
• Lalai (QS 21:1-3) .
• Banyak berbuat ma’siyat .
• Ragu-ragu (QS 6:109-110)

Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka. (QS 2:6-7)

Referensi :
Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu
Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah

1 komentar:

  1. MA’RIFATULLAH - MENGENAL ALLAH LEWAT AKAL
    Suatu hari Anda membuka mata Anda dan menemukan diri Anda sendiri di tengah-tengah beragam kenikmatan yang berlimpah… Renungkanlah tentang segala sesuatu yang Allah karuniakan kepada Anda. Di setiap bagian terkecil dari alam semesta ini, di situlah Allah menyadarkan kita akan keberadaan-Nya. Film ini mengajak Anda memikirkan secara mendalam tentang jagat raya dan makhluk hidup, dan memahami bagaimana semua hal tersebut telah diciptakan secara sempurna, tanpa cela. Dengan memperlihatkan beberapa dari tanda-tanda kebesaran Allah yang tak terhitung jumlahnya di alam, film ini bertujuan mengarahkan Anda berpikir tentang kekuasaan dan pengetahuan Allah atas segala sesuatu.

    BalasHapus