Tak hanya dalam hubungan percintaan, hubungan persahabatan juga kerap
diwarnai oleh ragam masalah. Salah satunya adalah teman yang hanya dekat
saat sedang butuh saja. Menyebalkan memang. Namun, ternyata masih
banyak teman yang 'beracun' dan bisa dihindari. Seperti dikutip dari All
Women Stalk, ada 6 tanda teman yang beracun. 1. Dekat saat butuh
Ini adalah hal yang kerap terjadi. Memiliki teman yang hanya dekat saat
sedang membutuhkan memang sangat merugikan. Namun, yang perlu diingat,
teman yang seperti ini bukanlah teman yang sebenarnya. Ia adalah teman
yang hanya bermaksud mempermainkan Anda, berhati-hatilah.
2. Dia, dia, dan dia
Jika selama berteman Anda merasa bahwa topik pembicaraan didominasi
dengan dia dan drama kehidupannya, percayalah teman tersebut adalah
teman yang egois. Ia hanya ingin kisah kehidupannya didengar, tanpa
memperdulikan Anda yang bosan dengan ceritanya.
3. Mengolok-olok
Tak ada satupun orang yang senang mendapatkan olokan, terlebih lagi
diolok oleh teman sendiri. Jika teman Anda sering mengolok-olok bahkan
di depan publik, tak salah lagi jika ia tipikal 'beracun'. Teman yang
baik tidak akan menjelek-jelekkan, di depan atau di belakang Anda
sekalipun.
4. Menggosip
Digosipkan bukanlah hal yang menyenangkan, terlebih lagi jika Anda
digosipkan oleh teman sendiri. Menemukan teman yang kerap menggosip di
belakang Anda, percayalah dia bukan teman yang baik. Bisa jadi seluruh
keburukan Anda disebarluaskan olehnya.
5. Plin plan
Memiliki teman yang plin plan dengan menomorsekiankan kebutuhan Anda
adalah salah satu tanda teman yang 'beracun'. Jika sebelumnya teman
mementingkan Anda, namun ketika ada seorang kekasih datang, dia justru
meninggalkan Anda, percayalah itu tak lebih dari sekedar fake.
6. Berbahaya
Memiliki teman yang berbahaya berarti dia adalah seorang pemakai
obat-obatan atau terlibat tindak kejahatan. Tak hanya berdampak bagi
Anda, ini juga sangat buruk bagi masa depannya.
Ada kalanya memilih teman itu dianjurkan sebagai bentuk antisipasi. Jika
tak ingin terkena hal-hal buruk, pilihlah teman dengan cermat ya,
Ladies. Bagaimanapun, teman yang baik akan mempengaruhi Anda, begitu
sebaliknya.
sumber: vemale.com
Senin, 03 September 2012
berbagi ilmu dengan jusuf kalla
TEMPO.CO, Yogyakarta -
Di bawah rindang pohon beringin, ratusan pelajar duduk lesehan.
Berkumpul sejak pagi, mereka menanti tamu istimewa. Sekolah Menengah
Atas Negeri 3 Kota Yogyakarta sedang punya gawe, Lustrum ke-XIV. Sebagai
pembicara utama adalah mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
»Apa
yang dilakukan Bapak saat masih sekolah?” tanya Mohammad Genta, sang
moderator, mengawali pembicaraan pada Sabtu, 1 September 2012 itu.
Pengalaman JK, berorganisasi dan berwiraswasta hingga mengantarkannya ke
kursi RI-2 adalah materi utama pembicaraan. JK, bagi Genta, tak sekadar
singkatan Jusuf Kalla. Tapi sekaligus, »Jalan Keluar,” katanya.Mulai berbicara di depan siswa pukul 09.25, JK terkenang dengan nama sekolah SMA-nya di Makassar. Sama-sama SMA 3, bedanya SMA JK bukan termasuk unggulan. Meski terbilang bukan sekolah favorit, JK aktif berorganisasi sejak sekolah melalui organisasi siswa intra sekolah.
Selain OSIS, lelaki kelahiran 15 Mei 1942 itu juga tercatat pernah berkecimpung di Pelajar Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa. Bahkan, di kampusnya, Universitas Hasanudin, ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa. »Sekolah tidak favorit, di sekolah (atau saat) mahasiswa, nyatanya bisa menjadi wapres,” katanya dengan gaya ceplas-ceplos.
Dengan gayanya yang seperti itu, suasana pertemuan justru tak kaku. Apalagi JK membuka ruang dialog dalam acara yang juga dihadiri siswa SMA se-Yogyakarta itu. Belajar, menurut dia, tak hanya terbatas di sekolah. Harus diimbangi dengan pengalaman dan semangat. »(Tapi) semangat tanpa belajar, (bisa) demo terus kayak di Makassar,” katanya, yang disambut tawa hadirin.
Aktif berorganisasi, menurut dia, mendorongnya berlatih dan menimba pengalaman. Khususnya bagaimana memimpin orang. Pengalaman itu juga yang kemudian menjadi bekalnya memimpin perusahaan. Lebih dari 30 tahun pengalaman memimpin perusahaan membuat JK terbiasa mengambil keputusan secara cepat. »Semua keputusan selalu ada risiko. Nah, kita harus ambil risiko itu,” katanya. Tak perlu ragu karena tiap risiko sebenarnya bisa diperhitungkan.
Sikap ini terbawa hingga ia menduduki sejumlah jabatan tinggi pemerintahan. Dari Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Wakil Presiden. Dan kini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Palang Merah Indonesia.
Menjalani hidup, bagi dia, harus diseimbangkan. Tiga puluh tahun menjadi pengusaha, sepuluh tahun kerja di pemerintahan, dan kini tiga tahun sudah ia bergelut di organisasi sosial. »Lengkap sudah, (lantas) pensiun,” katanya.
Menjadi pengusaha adalah berpikir inovatif. Bekerja dengan melibatkan banyak orang. Bidang pekerjaan ini mengajarkan seseorang bekerja sama dengan orang lain. Inilah, lanjut dia, yang kini dibutuhkan bangsa ini. Untuk memulainya, cukup sederhana. »Just do it,” katanya.
Di depan siswa, ia mengajak mereka menjadi pengusaha. »Siapa yang pengin menjadi pengusaha?” tanyanya. Sejumlah siswa mengangkat tangan. Yang lain menjawab ingin menjadi bidan, dokter, dosen, hingga psikolog saat ditanya. Seseorang menjawab ingin menjadi tentara. Polisi? Tak ada sama sekali.
Minggu, 02 September 2012
Kesan Zikir Terhadap Otak Manusia
Otak hanyalah aktiviti-aktiviti bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipetanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu bagi membolehkan ia berfungsi dengan sempurna. Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktiviti yang kita lakukan dan kefahaman atau ilmu yang kita perolehi adalah natijah daripada aliran interaksi bio-elektrik yang tidak terbatas.
Oleh itu, apabila seseorang itu berzikir dengan mengulangi kalimah-kalimah Allah seperti subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. apabila zikir itu berulang-ulang kali, aktiviti saraf menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu otak menjadi aktif secara kesluruhan. Otak mula memahami perkara baru, melihat dari perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedangkan sebelum berzikir ianya tidak jadi begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember, 1993. Satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington di mana ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar. Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai benda. Mereka dikehendaki membaca perkataan tersebut satu-persatu dan mengaitkan perkataan dengan katakerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugasan mereka, beberapa bahagian berbeza otak menunjukkan peningkatan akitiviti saraf termasuk di bahagian depan otak dan korteks.
Menariknya, apabila sukarelawan mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak kepada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain. Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekaligus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan zikir terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya. Oleh itu, saudara-saudara seIslam, ketika saintis barat baru menemui mukjizat ini, kita umat Islam iaitu umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang remeh tentang kepentingan berzikir dan secara nyata mengabaikannya. -penawar.com-
Oleh itu, apabila seseorang itu berzikir dengan mengulangi kalimah-kalimah Allah seperti subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan berlakunya aliran bio-elektrik di kawasan-kawasan saraf otak tersebut. apabila zikir itu berulang-ulang kali, aktiviti saraf menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-elektrik. Lama-kelamaan kumpulan saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kumpulan saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu otak menjadi aktif secara kesluruhan. Otak mula memahami perkara baru, melihat dari perspektif berbeza dan semakin kreatif dan kritis, sedangkan sebelum berzikir ianya tidak jadi begini. Otak yang segar dan cergas secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil kajian makmal yang dilakukan terhadap subjek ini dimuatkan dalam majalah Scientific American, keluaran Disember, 1993. Satu kajian yang dilakukan di Universiti Washington di mana ujian ini dilakukan melalui ujian imbasan PET yang mengukur kadar aktiviti otak manusia secara tidak sedar. Dalam kajian ini, sukarelawan diberikan satu senarai benda. Mereka dikehendaki membaca perkataan tersebut satu-persatu dan mengaitkan perkataan dengan katakerja yang berkaitan. Apabila sukarelawan melakukan tugasan mereka, beberapa bahagian berbeza otak menunjukkan peningkatan akitiviti saraf termasuk di bahagian depan otak dan korteks.
Menariknya, apabila sukarelawan mengulangi senarai perkataan yang sama berulang-ulang kali, aktiviti saraf otak merebak kepada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain. Apabila senarai perkataan baru diberikan kepada mereka, aktiviti saraf kembali meningkat di kawasan pertama. Ini sekaligus membuktikan secara saintifik bahawa perkataan yang diulang-ulang seperti perbuatan zikir terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya. Oleh itu, saudara-saudara seIslam, ketika saintis barat baru menemui mukjizat ini, kita umat Islam iaitu umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang remeh tentang kepentingan berzikir dan secara nyata mengabaikannya. -penawar.com-
Al Quran, Fakta Unik dan Keajaiban Angka 7
Angka 7 pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an di surah Al-Baqarah dalam firman Allah,
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya,
“Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
Sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini.
Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.
Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Jumlah huruf kedua ayat tersebut 29 buah, juga kelipatan 7.
Dalam Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.
Sesungguhnya Allah tidak menjadikan sesuatu perkara itu dengan sia-sia atau secara kebetulan melainkan disebaliknya mengandung suatu hikmah besar lagi tersembunyi didalam pengetahuan dan rahasia Allah S.W.T. yang mungkin saja belum dapat kita pecahkan rahasia di baliknya. (acerahmatds)
Di antara rahasia di balik angka “7” ini adalah :
Allah telah menjadikan 7 HARI dalam seminggu.
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN langit
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN bumi.
Allah telah menjadikan 7 AYAT di dalam surah Al-Fatihah.
Allah telah menjadikan 7 KALI putaran TAWAF mengelilingi kaabah.
Allah telah menjadikan 7 KALI SA’I antara Bukit Shafa dan Marwah.
Allah telah menjadikan 7 PINTU SYURGA.
Allah telah menjadikan 7 PINTU NERAKA.
Allah telah menjadikan 7 PENGHUNI GUA yang tidur selama lebih 300 tahun didalam Gua (Surah Al-Kahfi)
Allah telah menjadikan 7 ANGGOTA SUJUD didalam sholat (2 kaki,2 lutut,2 tapak tangan dan 1 dahi)
Allah telah menjadikan 7 LAUTAN (Mediterranean,Adriatik,Laut Hitam,Laut Merah,Laut Arab,Persian,Laut Kaspia)
Allah telah menjadikan 7 BENUA (Asia,Afrika,Amerika,Australia,Antartika,Eropa,Oceana)
Terdapat 7 keajaiban dunia yang telah diakui sebagai warisan dunia ( 7 wonders of the ancient world).
Allah telah menjadikan angka 7 sebagai no ‘prime’(nombor perdana) dlm penyelesaian masalah matematik.Ianya juga digelar sebagai ‘safe prime’/no perdana yg unik.
Allah telah menjadikan 7 sebagai penyelesai kebanyakan masalah matematik yang melibatkan nombor kuasa genap,polynomial,vector dan nombor faktor sepunya.
Allah telah menjadikan 7 sisi polygon (heptagon), dimana sesebuah polygon sekata dpt dilukis dgn menggunakan jangka lukis,namun tidak bagi Heptagon (7 sisi) yang sekata ini.
Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai yang paling kerap muncul (kebarangkalian 1/6) apabila dadu dibalingkan,jumlah hasil tambah 2 permukaan yg muncul itu menghasilkan 7
“Millenium Prize Problems” merupakan 7 masalah dalam ilmu matematik yang diumumkan oleh “Clay Mathematics Institute”.Hingga kini 6 lagi masalah tersebut belum diselesaikan.
Terdapat 7 unit S.I (Standard International) dalam Takaran fisik yaitu (meter,kilogram,waktu,ampere,Kelvin,mole, candela)
Allah telah menjadikan 7 warna di dalam pelangi.
Allah telah menjadikan 7 atom karbon didalam setiap molekul Heptana
Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai ‘NEUTRAL’ antara sifat acid dan alkali.
Allah telah menjadikan 7 sebagai nombor atom didalam nitrogen.
7 merupakan bilangan “KALA” di dalam jadwal berkala (pengelasan unsur kimia)
Allah telah menjadikan 7 “Cervical vetebratae”/(tulang belakang leher yang menyambung ke kepala) bagi kebanyakan mamalia.
Terdapat 7 jenis virus merujuk kepada “Pengelasan Baltimore”
Terdapat 7 tompok hitam di atas badan kumbang jenis “LADYBIRD”
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menciptakan langit, dan dijadikannya tujuh langit, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Angka 7 disebut terakhir dalam surah An-Naba’ayat 12 dalam firmanNya,
“Dan Kami bangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh.”
Sekarang mari kita cermati fakta-fakta kelipatan 7 diseputar kedua ayat ini.
Fakta pertama, jumlah surah Al-Baqarah, tempat penyebutan angka 7 pertama kali, hingga An-Naba’, tempat penyebutan terakhir kali, sebanyak 77. Kelipatan 7 {11 x 7}. Jumlah ayat dari ayat yang pertama kali menyebut angka 7 hingga ayat terakhir yang menyebut angka 7, atau dari ayat 29 Al-Baqarah hingga ayat 12 An-Naba’, adalah 5.649 ayat. Ini juga kelipatan 7 {807 x 7}.
Fakta kedua, dari awal Al-Baqarah sampai akhir An-Naba’ terdapat 5.705 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, jumlah ayat diantara keduanya juga kelipatan 7, dan tema pembicaraan keduanya adalah angka 7.
Ayat pertama yang menyebut nama Allah adalah ayat pertama Al-Qur’an, yaitu Bismillahirrahmanirrahim {Q.S. Al-Fatihah: 1}, dan ayat terakhir yang menyebut lafal Allah adalah Allahusshamad {Q.S. Al-Ikhlas: 2}. Dari al-fatihah hingga Al-Ikhlas ada 112 surah, bilangan ini adalah kelipatan 7 {16 x 7}.
Dari ayat 1 Al-Fatihah hingga ayat 2 Al-Ikhlas ada 6.223 ayat. Bilangan ini juga kelipatan 7, sebanyak dua kali untuk menegaskan kebenaran sistem yang sangat teratur ini {127 x 7 x 7}. Jumlah huruf kedua ayat tersebut 29 buah, juga kelipatan 7.
Dalam Logika ilmiah menetapkan bahwa kebetulan tidak akan terulang secara kontinu dalam satu buku kecuali jika penyusun buku itu telah menyusunnya dengan cara tertentu. Keselarasan yang dilihat dengan angka 7 ini mengidentifikasikan secara pasti bahwa Allah telah menyusun kitabNya dengan format yang sesuai dengan angka 7. Dan masih ada lagi beberapa ayat di Al-Qur’an yang menyebutkan angka 7.
Sesungguhnya Allah tidak menjadikan sesuatu perkara itu dengan sia-sia atau secara kebetulan melainkan disebaliknya mengandung suatu hikmah besar lagi tersembunyi didalam pengetahuan dan rahasia Allah S.W.T. yang mungkin saja belum dapat kita pecahkan rahasia di baliknya. (acerahmatds)
Di antara rahasia di balik angka “7” ini adalah :
Allah telah menjadikan 7 HARI dalam seminggu.
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN langit
Allah telah menjadikan 7 LAPISAN bumi.
Allah telah menjadikan 7 AYAT di dalam surah Al-Fatihah.
Allah telah menjadikan 7 KALI putaran TAWAF mengelilingi kaabah.
Allah telah menjadikan 7 KALI SA’I antara Bukit Shafa dan Marwah.
Allah telah menjadikan 7 PINTU SYURGA.
Allah telah menjadikan 7 PINTU NERAKA.
Allah telah menjadikan 7 PENGHUNI GUA yang tidur selama lebih 300 tahun didalam Gua (Surah Al-Kahfi)
Allah telah menjadikan 7 ANGGOTA SUJUD didalam sholat (2 kaki,2 lutut,2 tapak tangan dan 1 dahi)
Allah telah menjadikan 7 LAUTAN (Mediterranean,Adriatik,Laut Hitam,Laut Merah,Laut Arab,Persian,Laut Kaspia)
Allah telah menjadikan 7 BENUA (Asia,Afrika,Amerika,Australia,Antartika,Eropa,Oceana)
Terdapat 7 keajaiban dunia yang telah diakui sebagai warisan dunia ( 7 wonders of the ancient world).
Allah telah menjadikan angka 7 sebagai no ‘prime’(nombor perdana) dlm penyelesaian masalah matematik.Ianya juga digelar sebagai ‘safe prime’/no perdana yg unik.
Allah telah menjadikan 7 sebagai penyelesai kebanyakan masalah matematik yang melibatkan nombor kuasa genap,polynomial,vector dan nombor faktor sepunya.
Allah telah menjadikan 7 sisi polygon (heptagon), dimana sesebuah polygon sekata dpt dilukis dgn menggunakan jangka lukis,namun tidak bagi Heptagon (7 sisi) yang sekata ini.
Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai yang paling kerap muncul (kebarangkalian 1/6) apabila dadu dibalingkan,jumlah hasil tambah 2 permukaan yg muncul itu menghasilkan 7
“Millenium Prize Problems” merupakan 7 masalah dalam ilmu matematik yang diumumkan oleh “Clay Mathematics Institute”.Hingga kini 6 lagi masalah tersebut belum diselesaikan.
Terdapat 7 unit S.I (Standard International) dalam Takaran fisik yaitu (meter,kilogram,waktu,ampere,Kelvin,mole, candela)
Allah telah menjadikan 7 warna di dalam pelangi.
Allah telah menjadikan 7 atom karbon didalam setiap molekul Heptana
Allah telah menjadikan 7 sebagai nilai ‘NEUTRAL’ antara sifat acid dan alkali.
Allah telah menjadikan 7 sebagai nombor atom didalam nitrogen.
7 merupakan bilangan “KALA” di dalam jadwal berkala (pengelasan unsur kimia)
Allah telah menjadikan 7 “Cervical vetebratae”/(tulang belakang leher yang menyambung ke kepala) bagi kebanyakan mamalia.
Terdapat 7 jenis virus merujuk kepada “Pengelasan Baltimore”
Terdapat 7 tompok hitam di atas badan kumbang jenis “LADYBIRD”
Sabtu, 01 September 2012
Tarbiyah Rahasia Kemenangan Dakwah
Pengokohan Tarbiyah : “Tarbiyah Rahasia Kemenangan Dakwah”.
Posted by mujahidallah under Aktivis Biologi, Asholah Da'wah
[5] Comments
Pengokohan Tarbiyah : “Tarbiyah Rahasia Kemenangan Dakwah”.
Presentasi : Dra. Hj. Anis Byarwati Departemen Kaderisasi DPP PKS (Power Point. Sunday, November 21. 2010)
Disalin ulang oleh : Fadli Rahman. http://mujahidallah.wordpress.com , e-mail : agus.igaz@gmail.com
PENGARUH PERJALANAN WAKTU TERHADAP GERAK DAKWAH KITA.
• Semakin jauh rentang generasi, semakin jauh pemahaman terhadap cita-cita para pendiri jamaah.
• Melemah atau bahkan redupnya pemahaman terhadap “ashalah” dakwah (Ini menjadi persoalan penting mengingat IM adalah jamaah dengan keanggotaan yang sangat besar).
DIANTARA “MASHALAH” ITU.
• Pertama : Tolok ukur kemenangan pada keshalihan.
1. Bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang bersifat fisik (materi).
2. Nasihat Umar RA pada pasukannya saat melepas mereka berperang, nasihat Abu Darda’, Fudhail bin Iyadh.
3. Kita berjuang dengan amal-amal kita sebelum dengan keahlian, strategi, dan senjata kita.
Kedua: Efek pantul kedekatan kepada Allah.
1. “Sebesar apa kesibukanmu terhadap Allah, sebesar itu pula kesibukan makhluk terhadap dirimu.” (Yahya bin Mu’adz).
2. Sebesar apa keseriusan kita dalam mendekati Allah, sebesar itu pula respon masyarakat terhadap dakwah kita. Jika kita bersikap santai dan dingin dalam perjuangan ini, maka begitu pulalah sikap masyarakat terhadap seruan kita.
3. Jika iman lemah, hati keras, maka kita melihat usaha kita kurang memberi manfaat meski kita banyak bergerak.
•Ketiga: Refleksi Kebaikan Diri. 1. “Yang pandai berbuat baik untuk orang lain hanyalah yang yang pandai berbuat baik untuk dirinya sendiri.” (Abdullah bin Wahhab). 2. Seorang da’i tidak bisa mempengaruhi orang lain selama ia sendiri tidak terpengaruh oleh apa yang diserukannya itu. (Kitab Al-Masaar, Muhammad Ahmad Ar-Rasyid).
APA CITA-CITA JAMAAH IM?
• “Ikhwan berkeyakinan bahwa khilafah adalah lambang kesatuan Islam dan bentuk formal dari ikatan antarbangsa muslim. Ia merupakan identitas dan kekuatan Islam…Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin menjadikan fikrah tentang khilafah dan upaya untuk mengembalikan eksistensinya sebagai agenda utama dalam manhajnya…” (Risalah Mu’tamarul Khamis). مَحَاوِرُ الدَّعْوَةِ
APA LANGKAH KONKRIT JAMA’AH UNTUK MENGEMBALIKAN KHILAFAH?
• Menyiapkan SDM, kader.
• ..Bisa saya katakan bahwa yang pertama kali kita siapkan adalah kebangkitan ruhani, hidupnya hati, serta kesadaran penuh yang ada dalam jiwa dan perasaan. Kami menginginkan jiwa-jiwa yang hidup, kuat, tangguh, hati-hati yang segar serta memiliki semangat yang berkobar, perasaan dan ghirah yang selalu bergelora, ruh-ruh yang bersemangat, selalu optimis, merindukan nilai-nilai yang luhur, tujuan mulia serta mau bekerja keras untuk mengapainya..” (Risalah Da’watuna Fii Thaurin Jadiid)
TIGA PERASAAN.
• Perasaan Pertama: Keimanan pada keagungan risalah, bahwa risalah yang kita perjuangkan adalah risalah Allah, adalah kebenaran, adalah sebaik-baik fikrah dan seutama-utamanya manhaj.
• Perasaan Kedua: Kebanggaan dalam mengemban risalah. Selama kita menjadi pendukung kebenaran, maka kita adalah pemimpin bagi manusia. (QS Ali Imran: 110)
• Perasaan Ketiga: Optimis terhadap dukungan dan pertolongan Allah. Bahwa selama kita beriman pada kebenaran dan bangga menjadi pendukungnya, maka Allah akan selalu bersama kita; Dia akan memberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan; Dia akan selalu bersama kita dimanapun kita berada. Dan bila tak ada penduduk bumi yang siap mendukung kita, maka Dia akan menurunkan pasukan dari langit untuk mendukung kita. (Prof. Dr. Abdul Hamid Al-Ghazali, Haula Assasiyat Al-Masyru’ Al-Islamy Li Nahdhatil Ummah)
KEY WORDS: KADER YANG BERKUALITAS!
• “Kader adalah rahasia kehidupan dan kebangkitan. Sejarah umat adalah sejarah para kader militan dan memiliki kekuatan jiwa dan kehendak. Sesungguhnya kuat lemahnya suatu umat diukur dari sejauh mana umat tersebut dalam menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat ksatria…” (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyun)
INILAH KADER YANG BERKUALITAS ITU.
Pemahahan Islam yang menyeluruh dan benar bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Keikhlasan yang tinggi, sehingga ia menjadi pembela fikroh dan aqidah bukan pembela kepentingan dan keuntungan pribadi. Mengutamakan kerja dari pada berbicara. Totalitas untuk da’wah. Selalu siap jihad dalam rangka menegakkan syari’at Allah. Siap berkorban dengan segala potensi yang ia miliki. Tegar dijalan untuk mencapai cita-cita da’wah, sekalipun lama waktunya, panjang perjalanannya dan berat tantangannya. Membiasakan diri untuk selalu taat kepada qiadah dan jama’ah. Percaya kepada kepada qiadah dan jama’ah. Selalu memelihara kemurnian ukhuwwah yang berdiri di atas kasih sayang dan cinta mencintai. (Risalah At-Ta’lim)
• Sampai saat ini dalam Manhaj IM, Satu-satunya cara yang diyakini mampu untuk mewujudkan kader yang berkualitas adalah: TARBIYAH!
• Tarbiyah adalah “tsawabit” dalam manhaj kita. • Tarbiyah adalah jalan kita, ciri khas kita. Dengan tarbiyah kita tumbuh, dengan tarbiyah kita berkembang, dan dengan tarbiyah kita meraih kemenangan.
DASAR-DASAR (ASAS) PEMBENTUKAN KADER DA’WAH
• Al-Fahmu ad-Daqiq • Al-Iman al- Amiq • At-Takwin al-Matin • Tarbiyah Mutawashilah
• Kader yang proses tarbiyahnya bermasalah akan menjadi masalah dan menimbulkan banyak masalah, baik masalah pribadi, keluarga, sosial, da’wah dan harokah.
• Kegiatan tarbiyah bagi kader da’wah bukan kegiatan sampingan atau aktifitas sekunder yang boleh di abaikan dan ditunda atau diganti dengan kegiatan yang lain, tetapi ia harus menjadi kegiatan yang asasi baginya yang harus diutamakan dari kegiatan yang lain, dari kegiatan da’wah sekalipun. • Bagi kader da’wah tidak boleh meninggalkan tarbiyah dengan alasan sibuk da’wah sya’biyah atau istirahat dan cuti tarbiyah karena kuliah dan kerja cari maisyah.
• “Saya pertegas kepada saudara-saudara yang memilki ghiroh Islam, bahwa setiap jama’ah islamiyah pada saat ini sangat membutuhkan kader yang aktif bekerja (amil) , pemikir (mufakkir) , pemberani (jar-i) , produktif (muntij) . Maka haram hukumnya bagi kader da’wah lambat memenuhi panggilan da’wah walaupun hanya satu menit saja “. (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyyun) • • “Kader da’wah yang di butuhkan hari ini berbeda dengan kader da’wah kemarin, kader da’wah hari ini harus memiliki wawasan intelektualitas yang luas (mutsaqqofun) , terampil dan berbakat (mujahhazun) , terlatih (mudarrobun) dan spesialis profesional (mutakhasisun)…” (Risalah Da’watuna).
WARNING !! • ..
”Sesungguhnya suatu umat yang terbuai dalam kenikmatan, terlena oleh kemewahan, tenggelam dalam kemilau harta benda dan tertipu oleh pesona bunga-bunga dunia, serta lupa pada kemungkinan menghadapi tragedi, lupa berjuang menegakkan kebenaran, kepada umat seperti itu katakanlah: “Selamat tinggal kehormatan dan kemuliaan!” (Risalah Ila Ayyi Syai’in Nad’un Naas).
WALLAHU’ALAM BISH-SHAWWAB
Posted by mujahidallah under Aktivis Biologi, Asholah Da'wah
[5] Comments
Pengokohan Tarbiyah : “Tarbiyah Rahasia Kemenangan Dakwah”.
Presentasi : Dra. Hj. Anis Byarwati Departemen Kaderisasi DPP PKS (Power Point. Sunday, November 21. 2010)
Disalin ulang oleh : Fadli Rahman. http://mujahidallah.wordpress.com , e-mail : agus.igaz@gmail.com
PENGARUH PERJALANAN WAKTU TERHADAP GERAK DAKWAH KITA.
• Semakin jauh rentang generasi, semakin jauh pemahaman terhadap cita-cita para pendiri jamaah.
• Melemah atau bahkan redupnya pemahaman terhadap “ashalah” dakwah (Ini menjadi persoalan penting mengingat IM adalah jamaah dengan keanggotaan yang sangat besar).
DIANTARA “MASHALAH” ITU.
• Pertama : Tolok ukur kemenangan pada keshalihan.
1. Bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang bersifat fisik (materi).
2. Nasihat Umar RA pada pasukannya saat melepas mereka berperang, nasihat Abu Darda’, Fudhail bin Iyadh.
3. Kita berjuang dengan amal-amal kita sebelum dengan keahlian, strategi, dan senjata kita.
Kedua: Efek pantul kedekatan kepada Allah.
1. “Sebesar apa kesibukanmu terhadap Allah, sebesar itu pula kesibukan makhluk terhadap dirimu.” (Yahya bin Mu’adz).
2. Sebesar apa keseriusan kita dalam mendekati Allah, sebesar itu pula respon masyarakat terhadap dakwah kita. Jika kita bersikap santai dan dingin dalam perjuangan ini, maka begitu pulalah sikap masyarakat terhadap seruan kita.
3. Jika iman lemah, hati keras, maka kita melihat usaha kita kurang memberi manfaat meski kita banyak bergerak.
•Ketiga: Refleksi Kebaikan Diri. 1. “Yang pandai berbuat baik untuk orang lain hanyalah yang yang pandai berbuat baik untuk dirinya sendiri.” (Abdullah bin Wahhab). 2. Seorang da’i tidak bisa mempengaruhi orang lain selama ia sendiri tidak terpengaruh oleh apa yang diserukannya itu. (Kitab Al-Masaar, Muhammad Ahmad Ar-Rasyid).
APA CITA-CITA JAMAAH IM?
• “Ikhwan berkeyakinan bahwa khilafah adalah lambang kesatuan Islam dan bentuk formal dari ikatan antarbangsa muslim. Ia merupakan identitas dan kekuatan Islam…Oleh karena itu, Ikhwanul Muslimin menjadikan fikrah tentang khilafah dan upaya untuk mengembalikan eksistensinya sebagai agenda utama dalam manhajnya…” (Risalah Mu’tamarul Khamis). مَحَاوِرُ الدَّعْوَةِ
APA LANGKAH KONKRIT JAMA’AH UNTUK MENGEMBALIKAN KHILAFAH?
• Menyiapkan SDM, kader.
• ..Bisa saya katakan bahwa yang pertama kali kita siapkan adalah kebangkitan ruhani, hidupnya hati, serta kesadaran penuh yang ada dalam jiwa dan perasaan. Kami menginginkan jiwa-jiwa yang hidup, kuat, tangguh, hati-hati yang segar serta memiliki semangat yang berkobar, perasaan dan ghirah yang selalu bergelora, ruh-ruh yang bersemangat, selalu optimis, merindukan nilai-nilai yang luhur, tujuan mulia serta mau bekerja keras untuk mengapainya..” (Risalah Da’watuna Fii Thaurin Jadiid)
TIGA PERASAAN.
• Perasaan Pertama: Keimanan pada keagungan risalah, bahwa risalah yang kita perjuangkan adalah risalah Allah, adalah kebenaran, adalah sebaik-baik fikrah dan seutama-utamanya manhaj.
• Perasaan Kedua: Kebanggaan dalam mengemban risalah. Selama kita menjadi pendukung kebenaran, maka kita adalah pemimpin bagi manusia. (QS Ali Imran: 110)
• Perasaan Ketiga: Optimis terhadap dukungan dan pertolongan Allah. Bahwa selama kita beriman pada kebenaran dan bangga menjadi pendukungnya, maka Allah akan selalu bersama kita; Dia akan memberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan; Dia akan selalu bersama kita dimanapun kita berada. Dan bila tak ada penduduk bumi yang siap mendukung kita, maka Dia akan menurunkan pasukan dari langit untuk mendukung kita. (Prof. Dr. Abdul Hamid Al-Ghazali, Haula Assasiyat Al-Masyru’ Al-Islamy Li Nahdhatil Ummah)
KEY WORDS: KADER YANG BERKUALITAS!
• “Kader adalah rahasia kehidupan dan kebangkitan. Sejarah umat adalah sejarah para kader militan dan memiliki kekuatan jiwa dan kehendak. Sesungguhnya kuat lemahnya suatu umat diukur dari sejauh mana umat tersebut dalam menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat ksatria…” (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyun)
INILAH KADER YANG BERKUALITAS ITU.
Pemahahan Islam yang menyeluruh dan benar bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Keikhlasan yang tinggi, sehingga ia menjadi pembela fikroh dan aqidah bukan pembela kepentingan dan keuntungan pribadi. Mengutamakan kerja dari pada berbicara. Totalitas untuk da’wah. Selalu siap jihad dalam rangka menegakkan syari’at Allah. Siap berkorban dengan segala potensi yang ia miliki. Tegar dijalan untuk mencapai cita-cita da’wah, sekalipun lama waktunya, panjang perjalanannya dan berat tantangannya. Membiasakan diri untuk selalu taat kepada qiadah dan jama’ah. Percaya kepada kepada qiadah dan jama’ah. Selalu memelihara kemurnian ukhuwwah yang berdiri di atas kasih sayang dan cinta mencintai. (Risalah At-Ta’lim)
• Sampai saat ini dalam Manhaj IM, Satu-satunya cara yang diyakini mampu untuk mewujudkan kader yang berkualitas adalah: TARBIYAH!
• Tarbiyah adalah “tsawabit” dalam manhaj kita. • Tarbiyah adalah jalan kita, ciri khas kita. Dengan tarbiyah kita tumbuh, dengan tarbiyah kita berkembang, dan dengan tarbiyah kita meraih kemenangan.
DASAR-DASAR (ASAS) PEMBENTUKAN KADER DA’WAH
• Al-Fahmu ad-Daqiq • Al-Iman al- Amiq • At-Takwin al-Matin • Tarbiyah Mutawashilah
• Kader yang proses tarbiyahnya bermasalah akan menjadi masalah dan menimbulkan banyak masalah, baik masalah pribadi, keluarga, sosial, da’wah dan harokah.
• Kegiatan tarbiyah bagi kader da’wah bukan kegiatan sampingan atau aktifitas sekunder yang boleh di abaikan dan ditunda atau diganti dengan kegiatan yang lain, tetapi ia harus menjadi kegiatan yang asasi baginya yang harus diutamakan dari kegiatan yang lain, dari kegiatan da’wah sekalipun. • Bagi kader da’wah tidak boleh meninggalkan tarbiyah dengan alasan sibuk da’wah sya’biyah atau istirahat dan cuti tarbiyah karena kuliah dan kerja cari maisyah.
• “Saya pertegas kepada saudara-saudara yang memilki ghiroh Islam, bahwa setiap jama’ah islamiyah pada saat ini sangat membutuhkan kader yang aktif bekerja (amil) , pemikir (mufakkir) , pemberani (jar-i) , produktif (muntij) . Maka haram hukumnya bagi kader da’wah lambat memenuhi panggilan da’wah walaupun hanya satu menit saja “. (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyyun) • • “Kader da’wah yang di butuhkan hari ini berbeda dengan kader da’wah kemarin, kader da’wah hari ini harus memiliki wawasan intelektualitas yang luas (mutsaqqofun) , terampil dan berbakat (mujahhazun) , terlatih (mudarrobun) dan spesialis profesional (mutakhasisun)…” (Risalah Da’watuna).
WARNING !! • ..
”Sesungguhnya suatu umat yang terbuai dalam kenikmatan, terlena oleh kemewahan, tenggelam dalam kemilau harta benda dan tertipu oleh pesona bunga-bunga dunia, serta lupa pada kemungkinan menghadapi tragedi, lupa berjuang menegakkan kebenaran, kepada umat seperti itu katakanlah: “Selamat tinggal kehormatan dan kemuliaan!” (Risalah Ila Ayyi Syai’in Nad’un Naas).
WALLAHU’ALAM BISH-SHAWWAB
Langganan:
Postingan (Atom)