Sejarah kesehatan mencatat ternyata konsep sehat tidak jelas, lebih banyak ditemui konsep tentang sakit.Ini membuat pemahaman tentang sehat dan kesehatan juga mengalami kerancuan. Batasan tentang kesehatan yang tidak jelas mengakibatkan manusia tidak memiliki pegangan yang baku untuk mencapai derajat kesehatan yang harus dicapai.
Ada perbedaan antara model kesehatan barat dan kesehatan timur. Barat memandang kesehatan bersifat dualistik melihat tubuh manusia seperti mesin dan dipengaruhi oleh dominasi medis. Sementara timur lebih bersifat holistik, melihat kesehatan secara menyeluruh, saling mengait sehingga mempengaruhi cara-cara penanganan terhadap penyakit.
Ada beberapa pendekatan untuk menggolongkan apakah individu sehat atau sebaliknya mengalami gangguan, yaitu : pendekatan stalistik, normatif, distres subjektif, peran atau fungsional dan pendekatan interpersonal. Berbagai pendekatan tersebut memiliki sudut pandang dan keterbatasan masing-masing. Mengintegrasikan berbagai pendekatan tersebut akan membantu untuk memperoleh gambaran mengenai normal tidaknya individu secara lebih jernih dan tepat.
Adapun ciri-ciri individu yang normal atau sehat (Warga, 1983) pada umumnya adalah sebagai berikut :
- bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui
- mampu mengelola emosi.
- Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
- Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasaan sosial
- Dapat mengenali risiko dari setiap perbuatan
- Mampu menunda keinginan sesaat
- Mampu belajar dari pengalaman
- Biasanya gembira
Kesehatan Mental merupakan kondisi kejiwaan manusia yang harmonis. Seseorang yang memiliki jiwa yang sehat apabila perasaan, pikiran, maupun fisiknya juga sehat. Jiwa (mental) yang sehat keselarasan kondisi fisik dan psikis seseorang akan terjaga. Ia tidak akan mengalami kegoncangan, kekacauan jiwa (stres), frustasi, atau penyakit-penyakit kejiwaan lainnya. Dengan kata lain orang yang memiliki kesehatan mental juga memiliki kecerdasan baik secara intelektual, emosional, maupun spiritualnya.
Pada umumnya pribadi yang normal memiliki mental yang sehat. Demikian sebaliknya, bagi yang pribadinya abnormal cenderung memiliki mental yang tidak sehat (Yusak Baharuddin, 1999: 13). Orang yang bermental sehat adalah mereka yang memiliki ketenangan batin dan kesegaran jasmani. Untuk memahami jiwa yang sehat, dapat diketahui dari beberapa ciri seseorang yang memiliki mental yang sehat. Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1959 memberikan batasan mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1) Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk baginya.
2) Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
3) Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
4) Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.
5) Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.
6) Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari.
7) Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.
8) Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar